BELAJAR KONSERVASI ALA PANDA MOBILE DI EARLY STEP SCHOOL, KEBAGUSAN
Oleh: Zickri Chairullisan
Jumat (08/02) pagi, Panda Mobile WWF-Indonesia kembali beraksi dengan mendatangi Early Step School yang beralamat di Kebagusan, Jagakarsa. Peserta kegiatan adalah murid dari pre-elementary atau taman kanak-kanak, serta rombongan siswa-siswi kelas 1 dan kelas 2 yang masing-masing terdiri dari tiga kelas. Melihat jumlah peserta yang terbilang cukup banyak, maka tim Panda Mobile membagi mereka ke dalam tiga kelompok. Dengan begitu, aktivitas bisa dilakukan secara bergantian, di mana sebagian anak bisa mewarnai di aula, sementara ada peserta yang menonton film di truk, dan sisanya bermain di sekitar truk.
Begitu memasuki aula, tim Panda Mobile bisa melihat bagaimana anak-anak begitu antusias mewarnai gambar. Mereka memberi sentuhan yang indah pada satwa yang dilindungi oleh WWF-Indonesia yakni penyu laut dan Gajah Sumatera.
Sementara itu, peserta yang menonton film di dalam truk juga tak kalah semangat. Sejak melangkah ke dalam mobil besar itu, mereka sudah dihinggapi rasa penasaran tentang tontonan yang akan dilihat. Film yang diputar kali ini adalah Quartet at The Crossroads dan Pemburu Harimau. Kedua film bercerita tentang hewan yang mati dan mulai terancam punah. Penyebab kepunahan harimau, gajah, dan orangutan tergambar jelas, yaitu karena penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, perusakan alam, hingga eksploitasi lahan. Sadar akan keadaan tersebut, WWF-Indonesia hadir untuk membantu melindungi satwa langka. Tim Panda Mobile berharap anak-anak menjadi lebih peduli serta ikut berperan aktif dalam menjaga satwa endemik beserta lingkungannya setelah menonton film ini.
Di luar aula dan truk, suasana gembira begitu terasa.Anak-anak mengeluarkan energinya dalam permainan seru ala Panda Mobile: Jelajah Papua. Kita bukan mau pindah ke Papua kok. Tapi, games ini mengajak para siswa mengenal satwa yang menjadi ciri khas dari daerah Indonesia Timur tersebut. Peserta diminta untuk menghafal kartu yang berisi ciri dan habitat satwa. Mereka terlihat antusias untuk menaklukkan tantangan.
Setelah semua aktivitas di tiga tempat berakhir, peserta diajak mendengarkan kisah menarik dari pendongeng legendaris Panda Mobile, Kak Ryan. Cerita yang dibawakan kali ini adalah tentang anak orangutan yang tersesat saat mencari ibunya. Tapi, orangutan kecil itu malah bertemu dengan harimau. Pesan cerita yang ingin disampaikan melalui dongeng ini adalah agar manusia menjaga alam sekitar, tidak merusak lingkungan, khususnya hutan yang merupakan habitat orangutan.
Di penghujung acara, murid-murid Early Step School memberikan donasi kepada WWF-Indonesia. Anak-anak berbaris untuk memasukkan sebagian uang ke dalam kotak yang disediakan oleh volunteer Panda Mobile. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk dukungan kepada WWF-Indonesia sebagai organisasi konservasi satwa. Dengan demikian, para siswa juga bisa berperan dalam usaha melestarikan satwa dan lingkungannya secara tidak langsung.