Oleh: Anjani Mutter (Volunteer Panda Mobile)

Salah satu satwa payung yang menjadi fokus konservasi WWF-Indonesia adalah gajah Sumatera. Jumlah populasi gajah Sumatera yang semakin menurun dari tahun ke tahun tentu menambah kekhawatiran akan kepunahan spesies ini. Kondisi ini menjadi latar belakang tim Panda Mobile WWF-Indonesia untuk mengangkat tema gajah Sumatera sebagai materi edukasi yang akan diberikan langsung di sekolah-sekolah yang dikunjungi oleh tim Panda Mobile.

Salah satu edukasi tentang gajah Sumatera yang dilakukan oleh tim Panda Mobile ke sekolah-sekolah adalah kegiatan di TK Domba Kecil di Tanjung Duren, Jakarta Barat pada Jumat (18/11) yang lalu. Sebanyak 40 siswa yang terdiri dari siswa preschool dan TK B mengenal berbagai informasi tentang gajah Sumatera.

Edukasi tentang konservasi alam dan satwa bukanlah hal yang mudah dilakukan. Dibutuhkan kemampuan gaya bahasa yang tepat agar pesan yang disampaikan dapat terserap dengan baik oleh anak-anak tersebut. Tim Panda Mobile WWF-Indonesia membuat serangkaian kegiatan yang menyenangkan dan interaktif namun terkandung makna di dalamnya.

Kegiatan pertama adalah storytelling yang dilakukan oleh Kak Ryan. Sesuai dengan tema yang dibawakan, yaitu gajah Sumatera, Kak Ryan  mengisahkan tentang petualangan gajah sambil memasukkan informasi dan fakta menarik tentang gajah. Seluruh siswa sangat antusias mendengarkan dan memperagakan gerakan-gerakan sesuai dengan cerita yang didongengkan oleh Kak Ryan.

Dongeng tentang gajah Sumatera makin diperkuat dengan kegiatan menonton film bertema gajah. Melalui film tersebut, mereka jadi tahu bagaimana suatu satwa diburu serta akibatnya bagi ekosistem mereka. Setelah menonton film tentang gajah, diharapkan para siswa dapat memahami konsep bahwa perlindungan satwa, terutama yang terancam punah, sangat penting dilakukan.

Selanjutnya, volunteer Panda Mobile mengajak para siswa untuk menggunakan fasilitas laboratorium air yang dimiliki oleh Panda Mobile. Mereka juga menjelaskan tentang siklus air. Sebuah pesan tentang pentingnya menggunakan air seefisien mungkin untuk kebutuhan sehari-hari karena jumlah air bersih terus berkurang dari tahun ke tahun menjadi poin utama yang disampaikan kepada murid-murid. Kegiatan hari itu ditutup dengan aktivitas mewarnai supaya para siswa dapat mengekspresikan kreativitasnya.