PANDA MOBILE AJAK SISWA SAINT JOHN SCHOOL UNTUK CINTAI BUMI
Oleh: Ryza Hanifa (Volunteer Panda Mobile)
Dalam rangka menumbuhkan rasa kepedulian dan cinta terhadap Bumi kepada anak-anak, Panda Mobile WWF-Indonesia diundang oleh Saint John Catholic School BSD, Serpong, untuk mengadakan kegiatan dengan tema Earth Day di sekolah mereka pada Selasa (25/04). Acara tersebut diikuti oleh 150 siswa taman kanak-kanak.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 WIB tersebut diawali dengan perkenalan tim Panda Mobile yang diwakili oleh Pratama Aditya, koordinator Panda Mobile. Pratama membuka acara dengan sapaan khas Panda Mobile. Para siswa menjawab dengan penuh semangat di pagi yang cerah itu. Setelah itu, Pratama menjelaskan tentang berbagai program konservasi WWF dan satwa-satwa yang dilindungi.
Sebelum melanjutkan kegiatan, para siswa diperkenalkan kepada volunteer Panda Mobile yang akan mendampingi mereka selama kegiatan. Usai melakukan perkenalan, Kak Ryan menyampaikan dongeng dengan tema “Hutanku yang Rusak”. Dalam dongeng tersebut dikisahkan tentang kebakaran hutan yang mengakibatkan satwa-satwa yang tinggal di dalamnya kehilangan tempat tinggal. “Seperti rumah kita, hutan menjadi tempat tinggal hewan-hewan yang ada. Kalau hutannya terbakar, selain kehilangan tempat tinggal, mereka juga akan kesulitan mencari makanan sehingga mereka bisa mati dan berakhir punah,” ujar Kak Ryan storyteller dari Panda Mobile. “Kak, jadi apabila kita (ingin) menjaga hutan, harus dengan menanam pohon ya, supaya binatangnya seneng tinggal di hutan?” Jason, salah satu siswa K2 menimpali ucapan Kak Ryan. Para siswa terlihat sangat tertarik dengan cerita yang dibawakan oleh Kak Ryan. Rasa gembira mereka semakin terlihat saat Kak Ryan mengeluarkan beberapa boneka satwa seperti gajah, badak, orangutan, dan harimau. Teriakan histeris dan tawa menjadi suara yang selalu terdengar hingga akhir cerita.
Usai mendengarkan cerita, para siswa kemudian diajak untuk menonton film dengan judul “The World Where We Live”. Para siswa menonton film dengan penuh perhatian. “Ternyata satwa dan manusia itu memiliki kesamaan. Tapi kita sebagai manusia harus bisa menjaga satwa supaya tetap ada di alam,” ujar Dwina, salah satu volunteer Panda Mobile.
Kegiatan dilanjutkan dengan menguji kualitas air menggunakan fasilitas laboratorium air Panda Mobile. Para siswa diberi pengetahuan tentang perjalanan air dari hulu ke hilir dan mereka diajak juga untuk mengetahui mana air yang yang layak dikonsumsi dan tidak. “Jadi proses (perjalanan) air itu sangatlah panjang. Jika kita tidak menjaga hutan, akibatnya air akan berkurang sehingga manusia dan hewan akan kesulitan mendapatkan air,” jelas Irfan, volunteer Panda Mobile yang mendampingi dalam kegiatan di laboratorium air.
Suasana makin hangat ketika para siswa diajak bermain “Pemburu Harimau” dan “Chiki Chaka”. Tak tampak sedikit pun raut wajah letih mereka saat mengikuti kegiatan terakhir tersebut. Mereka malah tampak senang dan enggan untuk berhenti meski guru mereka sudah memanggil untuk kembali ke kelas.
Rangkaian kegiatan Panda Mobile ditutup dengan ucapan terima kasih dari para siswa kepada para volunteer Panda Mobile. Mereka juga memberikan plakat sebagai kenang-kenangan kepada tim Panda Mobile.