PANDA MOBILE AJAK SISWA SEKOLAH ALAM CIKEAS MELINDUNGI ALAM LEWAT LITERASI
Oleh: Muhammad Gian Giffar (Volunteer Panda Mobile)
Pada Jumat (06/04) yang lalu, Panda Mobile menghadiri undangan dari Sekolah Alam Cikeas, Bogor untuk menyampaikan pesan tentang kelestarian alam dalam kegiatan bertema “Time to Stand Up for Wildlife with Literate”. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Sekolah Alam Cikeas tersebut bertujuan agar para siswa dapat tergugah untuk berkontribusi dalam usaha pelestarian lingkungan melalui berbagai kegiatan.
Kegiatan pada hari itu dimulai dengan perkenalan oleh tim Panda Mobile. Para siswa lalu berkumpul di amphitheater sekolah untuk mendengarkan dongeng yang dibawakan oleh Kak Ian, pendongeng dari Panda Mobile. Kak Ian menyampaikan sebuah cerita tentang bagaimana cara melindungi lingkungan dan dikemas menjadi sebuah dongeng yang lucu. Anak-anak terlihat larut dalam dongengnya dan sesekali ikut tertawa mendengarkan dongeng tersebut.
Masing-masing kelas kemudian melakukan kegiatan bermain, menonton film, berdiskusi mengenai konservasi alam, membaca buku, membuat karya daur ulang, mengamati kualitas air, serta menanam tanaman dengan teknik hidroponik.
Salah satu hal yang paling menarik perhatian adalah ketika Sani Firmansyah, Supporter Center Officer WWF-Indonesia menjelaskan tentang cara mengambil foto atau video satwa liar yang berada di habitat aslinya. Ia menjelaskan mulai dari komponen di dalam kamera tersebut, berbagai fitur yang dimiliki, serta bagaimana cara kerja kamera tersebut. “Kak, apakah kameranya bisa rusak karena diserang binatang?” tanya Farel, seorang murid kelas empat. Sani menjawab pertanyaan dengan menyebut beberapa binatang yang dikenal pernah merusak kamera, termasuk beruang madu yang sering keliru menyangka bahwa kamera tersebut adalah sarang lebah dan membuka paksa kamera.
Selain berkegiatan di truk Panda Mobile, para siswa juga belajar melindungi alam dengan cara-cara lain, seperti membuat kerajinan daur ulang yang terbuat dari kaus bekas yang diubah menjadi tas belanja, meneliti air yang ada di lingkungan sekitar mereka melalui laboratorium air, serta menanam tanaman caisim dengan media hidroponik. Para siswa dibantu para volunteer Panda Mobile dan guru dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut.
Di akhir kegiatan, para siswa Sekolah Alam Cikeas terlihat menjadi lebih termotivasi untuk ikut menjaga lingkungan. Mereka merasa mendapat banyak ilmu dari kegiatan yang telah dilakukan pada hari itu bahwa ternyata upaya melindungi lingkungan dapat dimulai dari diri sendiri dan dari hal-hal yang kecil, namun dapat berpengaruh besar.