IKUT JADI PENELITI DI ZONA INTI KAWASAN KONSERVASI
Oleh: Bima Prasena (Escapade)
“BCD (Bouyancy Compensator Device) buatan Amerika itu ukurannya kebesaran!” kataku sambil menjaga keseimbangan diri di atas kapal Menami yang bergerak ke kanan dan kiri karena ombak.
Yah, apa boleh buat, karena BCD punya ku sedang “sekolah” SD alias “Service Diperbaiki”, untunglah Menami membawa banyak cadangan alat selam, tapi ukuran medium sudah habis digunakan, sehingga aku menggunakan BCD “Large” yang ternyata bisa memeluk badan saya dengan pas.
Penyelaman pertama saya di #XPDCALORFLOTIM berada di sebuah spot melewati arah utara Larantuka. Yes! Akhirnya saya bisa merasakan menyelam di zona inti Kawasan Konservasi Perairan (KKP).
Kesempatan langka seperti hari ini tidak sembarang orang bisa karena Zona Inti hanya bisa dimasuki dan bahkan diselami oleh orang-orang yang melakukan kegiatan penelitian, beruntung benar saya berada di tim XPDCALORFLOTIM ini membantu peneliti mengambil gambar dan mendokumentasikan kegiatan.
Menyelam di zona inti berarti kita bisa melihat yang orang lain tidak bisa lihat. Saking istimewanya kegiatan penelitian ini, jangan berharap bagi para pelancong dan turis bisa memasuki kawasan seperti ini. Karena akan melanggar peraturan, dan terlebih lagi akan merusak ekosistem di bawah laut.
Penyelam yang datang ke zona inti kawasan konservasi, tentunya harus memiliki timbal balik yang berguna bagi kawasan tesebut. Seperti yang dilakukan dalam ekspedisi ini, menghimpun data repetisi kondisi kesehatan ekosistem terumbu, sebagai acuan rekomendasi pengelolaan kawasan yang lebih baik ke depannya.
Ekspedisi memang menyita banyak hal, baik waktu, tenaga, pikiran, dan uang. Tetapi, jika dipikirkan manfaatnya untuk lingkungan, saya rasa pengorbanan para peneliti ini tidak sia-sia. Saya? Akan ikut jadi peneliti di zona inti yang baik dalam ekspedisi ini, melihat dan melakukan hal-hal yang tidak semua orang bisa lakukan. Selamat berekspedisi!