HUMOR, OBAT ANTI BOSAN DI KAPAL
Oleh: Mayawati NH (MyTrip Magazine)
Belasan hari di atas kapal dengan fasiitas terbatas buat saya memang bukan masalah. Saya sudah beberapa kali ikut diving trip yang live-on-board (LOB). Tidur, mandi, makan dalam kondisi kapal goyang-goyang teralun ombak, bukan masalah.
Biasanya, dalam trip ekspedisi pastinya saya harus pasang alat dan angkat tangki sendiri (jangan harap dilayani kru kapal seperti kalau ikut diving trip), OK masih bisa. Lagipula, ada keuntungan sebagai cewek, pasti kalau saat tidak kuat pasti ada saja yang bantu, entah teman tim atau kru kapal. Hehe.
Tapi.... Saya bukan orang yang gampang mingle dengan orang baru. Apalagi ini ekspedisi, jangan-jangan anggota timnya serius-serius semua. Jangan-jangan akan jarang ngobrol satu sama lain kecuali urusan kerjaan, melakukan apa-apa serba sendiri, dan hanya ada kerja, kerja, dan kerja.
Saya membayangkan belasan hari di kapal, bersama para ‘zombie’. Saya kalau LOB diving trip minimal dengan 8 atau 9 teman semuanya gokil-gokil. Jadi tidak mungkin bosan apalagi bete selama di kapal. Ada saja obrolan seru dan candaan baru.
Ternyatatidak butuh waktu lama untuk jadi akrab dan untungnya bisa bercanda dengan 12 anggota tim, yang ternyata mayoritas masih muda-muda!
Ada Derta (Reef Check Indonesia) yang selalu muncul dengan ledekannya yang bikin ngakak, ada Kusnanto (WWF-Indonesia) yang sangat rela di-bully, Kasman (Reef Check Indonesia), anggota termuda yang saya pikir tadinya masih di bawah umur ternyata sudah 21 tahun.
Ada Fikri (WWF-Indonesia) dan Sila (Reef Check Indonesia) yang rajin sekali beres-beres. Ada Mbak Novi (WWF-Indonesia), Ketua Tim Ekspedisi, yang getol menagih data dari semua anggota tim saban malam. Ada Nisa (WWF-Indonesia) yang nggak bosan-bosan saban malam juga minta anggota tim menulis artikel tentang pengalaman menarik hari itu. Dan yang lain pun, semua asyik.
Obrolan, candaan, dan celaan hari demi hari makin liar dan gokil. Yang jadi pusat bully ya itu Kusnanto. Sepertinya, dia seperti menyediakan dirinya untuk dicela. Sengaja show off menelepon pacar (eh, pacar atau TTM doang nih?) kapan pun saat ada sinyal. Sampai-sampai Fikri dan Prakas (WWF-Indonesia) pun hafal apa yang diucapkan Kusnanto dan mengumbarnya pada kami keesokan harinya. Jadilah Kusnanto tambah di-bully, dan catat: dia senang dan sangat menikmati bully-an kami.
Saya benar-benar terhibur setiap hari. Sampai-sampai saya bilang ke Mbak Novi, “Mbak, untung anggota timnya lucu-lucu, jadi nggak bete di kapal. Nggak ada yang cakep nggak apa-apa Mbak asal lucu..” Eh, ada yang tersinggungkah? Hihihi.