BELAJAR ENERGI TERBARUKAN DI KANTOR WWF PROGRAM PAPUA
Oleh: Andhiani M. Kumalasari
Jumat pagi lalu (20/2), Kantor WWF-Indonesia Program Papua kedatangan tamu-tamu istimewa. Mereka adalah para pelajar SD Kristen Permata Sentani, Papua. Tak kurang dari 20 siswa kelas 4 yang didampingi oleh 2 guru datang ke kantor WWF Papua untuk belajar dan mengenal lebih jauh tentang energi terbarukan.
Kegiatan dimulai tepat pukul 9, diawali dengan games perkenalan. Setelah itu, para siswa dijelaskan secara singkat mengenai program kerja WWF-Indonesia. Acara inti diisi penjelasan mengenai energi terbarukan sebagai energi masa depan dengan memakai media poster. Agar mudah dipahami anak-anak, dilakukan permainan “ambil permen semaumu"". Games ini memuat pesan bahwa jika semua orang tidak bijak dalam menggunakan sumber daya alam maka sumber daya tersebut akan cepat habis. Permen diibaratkan sebagai sumber daya alam, khususnya bahan bakar dari fosil yang notabene tak terbarukan.
Di sesi ini salah seorang peserta, Evan, tiba-tiba menginterupsi. ""Kak, adakah contoh energi terbarukan di Papua?"" Pertanyaan Evan dijawab dengan penayangan film dokumenter tentang implementasi pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Distrik Wambena, Kabupaten Jayapura, sebuah program pendampingan dari WWF-Indonesia Program Papua. Sesi pun ditutup dengan tanya jawab tentang energi terbarukan dan hal-hal yang dapat anak-anak lakukan untuk bijak penggunaan energi.
Anak-anak lalu diberi kesempatan mengunjungi ruang perpustakaan. Kegiatan ini tampak sangat diminati para siswa karena mereka langsung mengambil beragam buku di rak dan membacanya sambil duduk santai. Kak Yola, Staf Perpustakan WWF-Indonesia Program Papua, ikut memilihkan buku-buku yang menarik untuk dibaca. Karena keterbatasan waktu, sesi membaca tersebut harus diakhiri. Namun para siswa tidak kecewa karena Kak Yola memberikan beberapa buku publikasi WWF yang bisa mereka bawa untuk koleksi perpustakaan sekolah.
Acara selanjutnya adalah berkeliling kantor dan mendengarkan penjelasan tentang konsep “Green Office” yang diterapkan di WWF-Indonesia Program Papua. Setiap ruangan di kantor tersebut diberi area terbuka agar sinar matahari dapat masuk dan memberi penerangan alami sehingga hemat listrik. Acara keliling kantor tersebut diakhiri dengan pembagian buah jambu biji yang dipanen dari pohonnya yang tumbuh di pekarangan kantor.
Kunjungan singkat namun menyenangkan hari itu merupakan inisiatif dari pihak SD Kristen Permata sendiri. Hal tersebut menjadi satu bukti bahwa kampanye bertema “Energi Terbarukan-Energi Masa Depan” yang diinisiasi oleh WWF-Indonesia Program Papua tahun lalu telah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang energi dan sumber daya, khususnya pembelajaran di sekolah.