9 JUTA US$ DANA GEF UNTUK HEART OF BORNEO
Di awal November 2012, Dewan Global Environment Facility (GEF) menyetujui 9 juta US$ atau sekitar 86 milyar rupiah untuk Program Hutan Berkelanjutan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Borneo.
Program ini dirancang untuk memastikan pengelolaan sumberdaya hutan dan keanekaragaman hayati secara lestari di Heart of Borneo (HoB) wilayah Indonesia dengan memperkuat kapasitas pemerintah Indonesia dalam mengembangkan peluang penghidupan masyarakat lokal secara berkelanjutan dan skema pendanaan yang berkelanjutan.
WWF mulai mendukung program ini sejak 2009 bersama pemerintah HoB dan sejak itu WWF bekerja bersama Asian Development Bank (ADB), sebagai leading agency untuk implementasi GEF.
Hal ini merupakan upaya tim dengan dukungan jejaring yang sangat luas selama 3 tahun dan tengah bergerak menjadi sebuah program penting dalam rangka transisi HoB ke pembangunan ekonomi hijau.
Dari total 9 juta US$ tersebut, 2,5 juta US$ berasal dari GEF dan 4 US$ dari ADB, 0,5 juta US$ dari pemerintah Indonesia dan sisanya 2 juta US$ dari WWF.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sumberdaya hutan dan keanekaragaman hayati di 4 kabupaten di wilayah HoB Indonesia, yaitu Malinau dan Nunukan di Kalimantan Timur, dimana Taman Nasional Kayan Mentarang berlokasi; dan Kapuas Hulu dan Melawi di Kalimantna Barat, yang diidentifikasi sebagai site untuk Jasa Lingkungan dan REDD+ serta pilot projects. Keempat kabupaten tersebut akan menjadi model bagi kabupaten lainnya di wilayah HoB untuk mendorong pendekatan ekoregional dan memperbesar skalanya ke seluruh wilayah HoB Indonesia.
Secara khusus proyek ini berkontribusi pada:
- Penurunan hilangnya hutan
- Pengurangan terjadi perburuan hidupan liar dan keanekaragaman hayati, terutama spesies flagship seperti badak, orangutan dan gajah pygmy.
Program kerjasama ini meliputi empat komponen:
- Penguatan kebijakan dan institusi untuk pengelolaan hutan dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan.
- Pengelolaan pemanfaatan lahan, alih fungsi lahan dan kehutanan.
Komponen ini akan membangun kawasan model untuk mendemonstrasikan strateg REDD+. Fokus khusus adalah pada pelibatan masyarakat lokal, termasuk masyarakat adat, meningkatkan pemasukan mereka dan kapasitas dalam kegiatan konservasi hutan dan keanekaragaman hayati. - Implementasi mekanisme pendanaan berkelanjutan.
- Membangun sistem penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat adat.
Target dari proyek tersebut adalah 1.898 KK, 538 diantaranya, atau sekitar 28% berada di 4 desa di Taman Nasional Kayan Mentarang.