Program pemantauan penyu di habitat peneluran digunakan dalam kegiatan pengelolaan untuk menentukan status populasi dan mengevaluasi ancaman yang perlu diatasi. Kegiatan pemantauan yang berkesinambungan dapat mengukur kecenderungan populasi dari tahun ke tahun dan keberhasilan upaya konservasi penyu, baik di pantai peneluran maupun di laut.

Selanjutnya, penggunaan teknik pengelolaan konservasi yang baku memungkinkan tersedianya data yang akurat, yang dapat dibandingkan antara lokasi satu dan lainnya dan dapat digunakan dalam pengelolaan pada skala yang lebih luas. Inilah tujuan utama dari diterbitkannya panduan sederhana ini.

Versi pertama panduan ini dibuat untuk kegiatan pemantauan di Kawasan Konservasi dimana WWF bekerja sebagai uji coba sesuai dengan tujuan pengelolaan yang sedang berjalan dan sumberdaya (misalnya tenaga lapangan, dana operasional) yang tersedia. Panduan yang disusun oleh I.B. Windia Adnyana dan Creusa Hitipeuw serta WWF-Indonesia dan Universitas Udayana ini diharapkan dapat menjadi panduan baku yang praktis, mudah dipahami dan dilakukan oleh para praktisi konservasi laut di lapangan.
Semoga bermanfaat.
Selamat membaca..........