YUK GABUNG REEF HEALTH MONITORING KOON 2018 SEBAGAI PENDATA IKAN KARANG! (UPDATE PENGUMUMAN VOLUNTEER TERPILIH)
Oleh: Tim Reef Health Monitoring Koon 2018
WWF-Indonesia membuka kesempatan untuk kamu berpartisipasi sebagai volunteer pendata ikan karang pada Reef Health Monitoring Koon 2018, kegiatan yang diiniasi Proyek USAID Sustainable Ecosystems Advanced (USAID SEA). Kegiatan ini terbuka bagi mahasiswa dari jurusan Perikanan, Kelautan, Ekologi, dan Biologi serta fresh graduate dari jurusan-jurusan tersebut yang telah memiliki lisensi selam. Selama kegiatan volunteer akan mengumpulkan data ikan karang di 25 titik lokasi penyelaman serta ditempatkan di daerah terpencil dengan mengikuti Pemantauan Kesehatan Terumbu Karang (Reef Health Monitoring/RHM) pada tanggal 9-22 April mendatang di TPK Pulau Koon, Pulau-Pulau Kecil dan Perairan Sekitarnya. WWF-Indonesia akan menyediakan tiket perjalanan PP dari domisili ke Pulau Koon, asuransi perjalanan domestik, dan sertifikat kegiatan.
Pulau Koon dan Pulau Neiden yang terletak di Kecamatan Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku telah dicadangkan sebagai kawasan konservasi perairan (KKP) oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur. Wilayah seluas 8.161,8 ha tersebut memiliki populasi ikan yang relatif tinggi dan mendukung penyebaran larva ikan. Untuk mendukung perlindungan kawasan ini, WWF-Indonesia menginisiasi Kesepakatan Lokal Pengelolaan Kawasan Konservasi (Marine Conservation Agreement - MCA) bersama dengan Petuanan Adat Kataloka untuk mengelola kawasan seluas 2.537,6 ha yang terletak di antara Pulau Koon hingga Pulau Neiden pada tahun 2011-2015.
Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai efektivitas pengelolaan suatu kawasan adalah kondisi kesehatan ekosistem terumbu karangnya. Data dasar (T0) kondisi ekosistem terumbu karang telah dikumpulkan pada tahun 2016. Untuk melihat efektivitas pengelolaan KKP3K Taman Pulau Kecil, Pulau Koon, Pulau-Pulau Kecil dan Perairan Sekitarnya, maka perlu dilakukan pengambilan data ke-2 (T1) yang idealnya dilakukan 2-3 tahun sekali dan akan dilakukan pada tahun ini. Data T1 ini selanjutnya akan dilihat tren perubahannya dari tahun 2016 (T0). Metode pengambilan data yang digunakan mengacu pada Pedoman Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (E-KKP3K) dan Protokol Pemantauan Kesehatan Terumbu Karang yang disusun oleh Amkieltiela dan Wijonarno (2015).
Jadilah bagian dari survei Reef Health Monitoring Koon 2018 dan belajar langsung di lapangan dengan tim ahli WWF-Indonesia dan partner terkait. Kirimkan CV, scan KTP, scan KTM, dan lisensi selam ke xpdckoon2018@gmail.com dengan subjek “Volunteer Pendataan Ikan Karang”. Pendaftaran ditutup hari Jumat, 23 Maret 2018. Informasi lebih lanjut, klik TOR RHM Koon 2018 dan TOR Pendata Ikan Karang RHM Koon 2018.
Update:
Open recruitment Volunteer Pendata Ikan Karang Reef Health Monitoring Koon 2018 mendapat apresiasi dan antusiasme yang luar biasa dari mahasiswa/i dan fresh graduate se-Indonesia. Sebanyak 200 orang mendaftar untuk mengikuti proses seleksi volunteer ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada setiap pendaftar yang telah mengikuti seleksi ini. Berdasarkan hasil seleksi yang melibatkan tim RHM Koon 2018 WWF-Indonesia, terpilih 2 orang volunteer pendata ikan karang yaitu:
1. Muggi Bachtiar (Ilmu Kelautan/Universitas Diponegoro)
2. Prabowo Setiawan (Ilmu Kelautan/Universitas Hasanuddin)
Selamat kepada volunteer yang terpilih! Bagi yang belum terpilih, jangan berkecil hati, kami harap kalian bisa bergabung dengan WWF di lain kesempatan!