WWF KAWAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN INDONESIA
Oleh Novita Eka Syaputri
Indonesia memiliki luas lautan 2/3 lebih besar daripada luas daratannya. Hal ini membuat kerja KKP sebagai kementerian yang bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya laut, terutama kelautan dan perikanan, sangat lah berat. WWF-Indonesia sebagai organisasi nonprofit di Indonesia yang menaruh banyak perhatian terhadap dan konservasi sumber daya kelautan dan perikanan, sejak 2010 telah bekerja sama dengan KKP untuk menciptakan perikanan yang lebih baik di Indonesia.
September lalu telah diadakan evaluasi mengenai kerja sama antara WWF-Indonesia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diapresiasi dengan baik oleh Seketaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja. Dan pada 17 Oktober 2014 kemarin, WWF-Indonesia dan KKP sepakat untuk melanjutkan kerja sama pengelolaan kelautan dan perikanan yang ditandai dengan Penandatanganan Kesepakatan Bersama Tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Berkelanjutan dan Bertanggung Jawab. Kesepakatan yang direncanakan berlangsung hingga tahun 2017 ini dimaksudkan untuk memperkuat upaya pemerintah Indonesia dalam memenuhi kebijakan terkait ketahanan, kedaulatan dan keberlanjutan pangan terhadap produk-produk perikanan, khususnya di wilayah Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle).
WWF-Indonesia sendiri telah lama bekerja untuk konservasi di wilayah Coral Triangle, kawasan dengan tingkat keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia yang mencakup enam negara, termasuk Indonesia. Wilayah kerja Program Coral Triangle WWF-Indonesia tersebar di seluruh wilayah perairan laut Indonesia dan juga termasuk beberapa wilayah Perairan Umum Daratan (PUD). Untuk wilayah perairan laut dan khususnya terkait dengan pengelolaan kawasan konservasi perairan, WWF-Indonesia memfokuskan pada pusat-pusat keanekaragaman hayati seperti bentang laut Sunda Banda (Sunda Banda Seascape), bentang laut Kepala Burung (Bird Head Seascape) dan bentang laut Sulu Sulawesi (Sulu Sulawesi Marine Ecoregion). Sedangkan yang terkait dengan pengelolaan perikanan, wilayah kerja WWF-Indonesia mengikuti Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), khususnya dalam upaya merancang dan menerapkan model Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM).
Melalui program kelautannya, WWF-Indonesia mendukung pembentukan kawasan konservasi perairan yang dicanangkan pemerintah serta mendorong reformasi sektor perikanan yang berkelanjutan, khususnya dalam praktik budi daya tuna, kerapu, kakap, dan udang. Dengan semangat maritim yang dibawa oleh pemerintahan yang baru ini, diharapkan kerja sama antara WWF-Indonesia dengan KKP dapat membawa pencerahan dalam konservasi kelautan dan perikanan di Indonesia.