WWF, BPPH LHK WILAYAH RIAU, DAN POLDA RIAU AJAK DUKUNG PENEGAKAN HUKUM SATWA LANGKA #DOUBLETIGERS
Area Car Free Day di Minggu pagi selalu dipadati oleh sekelompok manusia yang saling bertanding untuk mencuri perhatian khalayak. Begitu pula dengan komunitas Tiger Heart Riau yang telah bersiap di Taman Kota Pekanbaru pada Minggu (31 Juli 2016) untuk memperingati Hari Harimau Sedunia (Global Tiger Day). Kegiatan ini merupakan kerjasama WWF Sumatera Tengah, Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum (BPPH) Wilayah Sumatera seksi wilayah Riau dan Polda Riau dengan mengusung tema “Dukung Penegakan Hukum terhadap Kejahatan Satwa Langka”.
Pukul tujuh lewat tiga puluh menit, rangkaian kampanye Global Tiger Day (GTD) dimulai dengan jalan santai melintasi area CFD dengan membawa spanduk, poster dan himbaun pentingnya konservasi harimau dan penegakan hukum terhadap tindak kejahatan satwa liar. Puluhan siswa-siswi SDN 176 Pekanbaru tidak ketinggalan mengikuti jalan santai tersebut mengenakan atribut harimau dan meneriakkan yel-yel lindungi harimau. Jalan santai ini pun diikuti personil dari kepolisian Direktorat Bimbingan Masyarakat dan Reskrimsus, Polda Riau dan polisi kehutanan dari BPPH LHK wilayah Riau. Sejumlah pemain teater dan pemusik tradisional sambil berjalan memainkan petikan teater harimau Sumatera yang tetap diburu oleh pemburu. Sementara kehadiran musik tradisional Kampar Kiri berupa gong semakin menarik perhatian masyarakat pengunjung area CFD.
“Tujuan dari kampanye ini adalah menghimbau masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam membantu upaya penegakan hukum terhadap tindak kejahatan satwa liar, sehingga masyarakat dapat menjadi mitra penegak hukum dalam menekan terjadinya kasus kematian satwa,” terang Nurchalis Fadli, Koordinator Pengelolaan Habitat WWF Sumatera Tengah.
AKP. Hariwiyawan, SH yang merupakan Kasubdit IV Reskrimsus Polda Riau, ditempat terpisah memaparkan, “Pada dasarnya kita mendukung kegiatan ini, tujuannya juga untuk memberikan sosialisasi terhadap masyarakat terkait penegakan hukum satwa langka, termasuk Harimau Sumatera. Masyarakat dapat melaporkan untuk kemudian kami tindak lanjuti terkait kejahatan satwa langka di Riau melalui hotline yang terdapat di spanduk himbauan dari kami”, ujar. Sebelumnya jajaran Polda Riau telah berhasil menangkap pelaku perdagangan kulit Harimau Sumatera di Kuantan Singingi.
Perayaan Global Tiger Day di Pekanbaru juga dimeriahkan dengan beberapa kegiatan diantaranya, lomba mewarnai untuk siswa Sekolah Dasar, peragaan camera trap sebagai salah satu alat yang digunakan untuk monitoring Harimau Sumatera. Di sudut lain, terlihat pula seorang yang sedang mendongengkan cerita kepada anak-anak. Bapak Samsudin namanya, beliau adalah pendongeng satwa langka yang dalam misinya mengayuh sepeda untuk mendongeng isu-isu konservasi di sepanjang Pulau Sumatera. Dimulai dari Jambi sampai ke Medan bertepatan dengan perayaan 17 Agustus. Anak-anak tampak antusias mendengarkan dongeng Pak Samsudin yang bercerita tentang harimau Sumatera menggunakan karakter wayangnya yang terbuat dari kardus.
Kepala Seksi BPPH LHK wilyah Riau, Edwar Aritonang yang ikut serta dalam kegiatan tersebut tidak lupa menghimbau masyarakat untuk peduli terhadap konservasi harimau Sumatera. Kepedulian tersebut dapat ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.
Dua tahun terakhir, jajaran kepolisian dan kementerian lingkungan hidup dan kehutanan cukup intensif melakukan upaya penegkan hukum terhadao tindak kejahatan satwa liar di wilayah Riau. Dalam tahun ini saja tercatat dua kasus yang telah ditangani oleh para penegak hukum ini yakni kasus perdagangan sepasang gading gajah dan sehelai kulit harimau.
Tiger Heart Riau, komunitas berbasis voluntir yang turut serta melakukan kegiatan kampanye dan edukasi kepada masyarakat tentang upaya konservasi harimau Sumatera.
Dwi Adhari Nugraha yang merupakan anggota Tiger Heart Riau menyatakan, ‘Status Critically Endangered Harimau Sumatera merupakan motivasi kuat kami untuk ikut serta ambil bagian dalam edukasi dan kampanye penegakan hukum serta pentingnya kebertahanan Harimau Sumatera di habitatnya. “