VOLUNTIR PANDA MOBILE IKUTI PELATIHAN LAPANGAN
Oleh: Natalia Trita Agnika
Voluntir Panda Mobile merupakan garda depan Panda Mobile dalam menyampaikan upaya-upaya konservasi yang dilakukan oleh WWF-Indonesia. Merekalah yang akan menjelaskan dan mendampingi para pelajar atau publik yang menjadi segmen aktivitas truk edukasi ini. Oleh karena itu, para voluntir diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup.
Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa voluntir Panda Mobile beserta tim dari Panda Mobile dan Bumi Panda menjalani pelatihan pada Jumat (27/11) silam. Kegiatan tersebut berlangsung di Perkebunan Teh Ciliwung, Puncak Bogor. Secara langsung, mereka diajak melihat lokasi kerja konservasi yang dilakukan WWF-Indonesia, yaitu tempat penanaman pohon untuk program MyBabyTree.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi penanaman pohon, para voluntir mendapat penjelasan dari Tri Wibawanto dan Saipul Hidayat Siagian dari WWF-Indonesia mengenai berbagai informasi seputar lingkungan hidup. Biasanya para voluntir mendapatkan pengetahuan berupa teori. Namun pada kesempatan itu mereka mendapat pengetahuan secara langsung di lapangan. Para fasilitator menjelaskan mengenai pentingnya pohon bagi kehidupan dan manfaat hutan bagi kehidupan di sekitarnya. Para voluntir mengamati keanekaragaman hayati dalam satu kotak pengamatan di area hutan dan perkebunan.
Salah satu media yang digunakan Panda Mobile untuk menjelaskan tentang bumi adalah sebuah stoples kaca transparan berisi tanah, tanaman, dan beberapa binatang kecil. Stoples itu ditutup rapat dengan plastik. Para voluntir diberi pertanyaan mengenai berapa lama tanaman dan binatang dalam stoples bertahan hidup. Diskusi hangat terjadi dan kesimpulan dari kegiatan tersebut menjadi bekal bagi para voluntir untuk memberi penjelasan bagi para pelajar yang akan mengikuti kegiatan di truk edukasi Panda Mobile.
Informasi seputar satwa liar yang ada di hutan didapat para voluntir dengan mengamati satwa di area Cagar Alam Telaga Warna. Mereka dapat melihat burung elang yang terbang bebas di langit, mendengarkan bunyi surili, serta mengamati berbagai binatang kecil dan jasad renik yang ada di sana. Para voluntir juga menyaksikan sendiri kondisi kualitas air yang ada di Sub DAS Hulu Cliwung. Mereka memeriksa kualitas air sungai dengan menggunakan bioindikator, yaitu makhluk hidup yang ada di ekosistem sungai tersebut.
Pelatihan di lapangan merupakan metode yang menarik bagi voluntir Panda Mobile untuk memperkaya informasi seputar konservasi. “Rencananya akan ada training semacam ini yang akan dilakukan secara rutin supaya para voluntir lebih memahami kondisi di lapangan,” terang Primayunta, Supporter Engagement WWF-Indonesia.