MENGENAL SUNGAI CITARUM BERSAMA PANDA MOBILE WWF-INDONESIA
Oleh: Adrian Pramana (Volunteer Panda Mobile) & Natalia Trita Agnika
Panda Mobile WWF-Indonesia kembali berkunjung ke Bandung. Kali ini kedatangan Panda Mobile dalam rangka menghadiri undangan dari Equal Bright School, Bandung. Kunjungan yang berlangsung pada Senin (22/01) itu mengusung tema “Keanekaragaman Hayati dan Air”. Para siswa dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok siswa kelas 1-5 SD dan kelompok siswa kelas 6 SD.
Setelah menari bersama untuk menghangatkan suasana, para siswa kelas 1-5 SD diperkenalkan pada keanekaragaman hayati di Indonesia melalui pengenalan enam satwa payung yang menjadi fokus upaya konservasi WWF-Indonesia. Mereka juga diajak melindungi keanekaragaman hayati Indonesia dengan cara yang termudah, seperti hemat air, hemat kertas, tisu, dan 3R (reduce, reuse, recycle).
Mereka lalu diajak menonton film mengenai satwa dan lingkungan, salah satunya film “Pemburu Harimau” dan “We Are All Connected”. Para siswa sangat antusias melihat film “We Are All Connected” karena mereka bisa melihat bahwa satwa dan manusia ternyata mempunyai kemiripan dan terhubung dalam aktivitasnya, seperti ekspresi, pola makan, dan lainnya.
Kegiatan yang tak kalah menarik juga dilakukan oleh para siswa kelas 6 SD. Mereka diajak mengenal air dan Sungai Citarum. Sani Firmansyah, Supporter Center Officer WWF-Indonesia mengawali kegiatan dengan perkenalan tentang WWF-Indonesia dan program-program konservasinya. Ia lalu menjelaskan tentang air dan Sungai Citarum. Sebelumnya, para siswa sudah diberikan tugas oleh gurunya untuk mengumpulkan materi mengenai kondisi Sungai Citarum saat ini.
Sesi bersama Panda Mobile tersebut mereka manfaatkan untuk memperdalam pengetahuan mengenai Sungai Citarum, salah satunya melalui film pendek berjudul “Citarum Bestari”. Dalam film tersebut, para siswa mendapatkan gambaran tentang kerusakan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang membuat kualitas airnya tercemar. Volunteer Panda Mobile kemudian mengajak para siswa untuk menguji kualitas air menggunakan fasilitas laboratorium air Panda Mobile. Uji kualitas air dilakukan mengunakan pH meter dan kertas lakmus. Volunteer Panda Mobile menunjukkan sifat air yang tergolong asam dan basa dibuktikan dengan berubahnya warna lakmus.
Setelah itu, mereka menguji kandungan mikroba dalam air dengan menggunakan mikroskop. Sampel air yang dipakai, yakni air mineral, air teh, dan air selokan. Ketika diuji satu per satu, dalam sampel air tersebut terlihat perbedaan yang mencolok. Hal itu terlihat dari aktivitas dan bentuk-bentuk mikroba yang beragam, terutama dalam air selokan. Volunteer Panda Mobile juga menjelaskan bahwa mikroba juga dapat menjadi indikator kondisi ekosistem air.
“Kegiatan edukasi ini membantu kami dari sisi pembelajaran dan penambahan wawasan serta sangat bermanfaat bagi siswa dalam upaya mereka untuk mulai mencintai dan melestarikan lingkungannya,” ujar Fedora, salah seorang guru di Equal Bright School Bandung.