SUPPORTER DONASIKAN ALAT PENGOLAH SAMPAH PADA KOPERASI KOMODO
Oleh: Ciptanti Putri
Sejumlah anggota Koperasi Serba Usaha (KSU) Sampah Komodo tampak sibuk di gudang pengelolaan sampah di Desa Batu Cermin, Labuan Bajo, Selasa (7/4) lalu. Mereka tengah mempersiapkan acara Peresmian KSU Sampah Komodo. Lembaga ini dibentuk sebagai wujud kepedulian masyarakat terhadap lingkungan di wilayah tersebut. Sebab, sejak Taman Nasional Komodo menjadi salah satu destinasi pariwisata yang terkenal di dunia, jejak ekologis berupa sampah di kawasan ikut bertambah.
Pada kesempatan tersebut WWF-Indonesia menyerahkan bantuan berupa alat pengolah sampah rumah tangga yang terdiri dari motor pengangkut, mesin pencacah, mesin press sampah, dan mesin jahit plastik. Penyerahan donasi diberikan oleh CEO WWF-Indonesia, Dr. Efransjah, yang diterima oleh Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dulla, kemudian langsung disampaikan kepada Ketua Unit Bisnis Kelola Sampah, Adrianus Daru.
Bantuan yang dibeli dari donasi Supporter setia WWF-Indonesia tersebut merupakan wujud dukungan organisasi konservasi tertua di Indonesia itu dalam penerapan responsible tourism. “WWF juga mendukung inisiatif Unit Bisnis Kelola Sampah ini sebagai sebuah ‘learning center’ agar para anggota komunitas dapat saling belajar untuk mengurangi sampah, mengambil nilai ekonomisnya, mendaur ulang sampah hingga nilainya menjadi lebih baik,” ungkap Dr. Efransjah.
Bupati Manggarai Barat mengapresiasi WWF-Indonesia yang telah memberikan perhatian pada aspek jejak ekologis di wilayahnya. Masyarakat Manggarai Barat diharapkan bisa lebih peduli terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang lebih baik agar sektor pariwisata lebih terjaga dan tetap menjadi perhatian dunia. “Unit ini juga menjadi solusi bagi keterbatasan tempat pembuangan sampah akhir di Manggarai Barat,” ujar Agustinus.
Ketua Unit Bisnis Kelola Sampah, Adrianus Daru, mengungkapkan rasa terima kasih atas semua bantuan yang telah diterima kelompoknya. Sejak Oktober 2014, Adrianus dan kawan-kawan sudah mendapat pelatihan pengelolaan sampah di Malang sehingga mereka bisa membentuk Komunitas Bank Sampah Komodo sekaligus mendidik masyarakat untuk mulai memilah sampahnya. Dia berharap masyarakat Labuan Bajo tersadar dan terus menjaga kebersihan lingkungan. ""Mari kita bersahabat dengan sampah karena sampah sesungguhnya mempunyai nilai ekonomis yang mensejahterakan.""