SUKA DUKA PENYELAMAN DI ALOR
Di hari pertama dan diawal penyelaman saya dipertemukan dengan spot mengagumkan dimana visibilitas sangat baik dengan ribuan ikan antias berselimut damselfish berseliweran dimana-mana dalam hati berkata “selamat datang di surga bawah air Indonesia”. Namun yang sangat disayangkan surga duniawi bak akuarium dalam kaca tersayat oleh puluhan bubu atau perangkap tradisional yang dipasang di area terumbu karang. Sekitar 12 bubu yang dapat dilihat sepanjang penyelaman dan ini belum termasuk yang dipasang dikedalaman dalam.
Hari kedua pagi harinya disambut dengan tarian lumba-lumba di haluan kapal membuat semarak pagi itu. Kondisi berubah drastis, kondisi laut yang bergelombang dan sulitnya tim selam pertama mendapatkan posisi GPS dengan kapal Menami sehingga kita terlewat 1 titik di utara lokasi diluar KKPD Alor, kompresor besar sudah rusak sejak hari pertama menambah panjang rintangan dalam ekspedisi Solar kali ini.
Perubahan susunan pemain terpaksa dilakukan dengan segera dimana akhirnya diputuskan tim di tiga meter hanya menggunakan snorkel dan ternyata perubahan dilakukan lagi setelah 1 anggota orang tim karang mabok laut. Kondisi terberat diputuskan untuk tidak mengambil data di kedalaman dangkal alias 3 meter. Akhirnya kedua tim berangkat menggunakan satu kapal kecil (dinghy) yang hanya mampu menampung maksimal 8 orang.