SIMPOSIUM NASIONAL HIU DAN PARI KE-2: MENUJU PENGELOLAAN HIU DAN PARI SECARA BERKELANJUTAN BERBASIS ILMIAH TELAH DIBUKA
Oleh: Bycatch and Sharks Conservation Program
Seperempat keanekaragaman jenis hiu dan pari di dunia berada di perairan Indonesia, tersebar dari perairan dangkal hingga perairan laut dalam. Keberagaman karakteristik perairan tersebut memiliki keunikan tersendiri sebagai habitat penting bagi siklus hidup keluarga ikan bertulang rawan ini. Namun, tantangan berikutnya adalah bagaimana melakukan pengelolaan hiu dan pari yang berkelanjutan untuk keberagaman populasi hiu dan pari itu sendiri.
Ketersediaan data mau pun dokumentasi berbasis ilmiah masih menjadi tantangan besar dalam pengelolaan jenis hiu dan pari di Indonesia. Di satu sisi, praktek pemanfaatan ekstraktif di alam terus berlangsung dan pemerintah Indonesia juga diharapkan berkontribusi terhadap kebijakan pengelolaan hiu dan pari di dunia melalui ratifikasi Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) dan resolusi Regional Fisheries Management Organization (RFMO) pada jenis tertentu.
Melihat tantangan tersebut, Pusat Riset Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Conservation Internasional, WWF-Indonesia, dan Misool Baseftin menginisiasi "Simposium Nasional Hiu dan Pari ke-2: Menuju Pengelolaan Hiu dan Pari Secara Berkelanjutan Berbasis Ilmiah" yang akan diselenggarakan pada tanggal 28-29 Maret 2018 di Jakarta. Simposium hiu dan pari tahun ini ditujukan untuk mengumpulkan hasil penelitian mengenai hiu dan pari terbaru di Indonesia, serta diharapkan dapat menjawab kebutuhan-kebutuhan pengelolaan hiu terutama yang terancam punah di dalam International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) atau pun menjadi perhatian di tingkat internasional seperti CITES dan RFMO.
Simposium ini mengundang para akademisi, peneliti, dan praktisi untuk berkontribusi dalam pengelolaan dengan mengirimkan abstrak penelitian terkait dengan subtema yang diusung terkait aspek Biologi, Populasi, dan Ekologi; Sosial Ekonomi dan Kelembagaan; serta Pengelolaan dan konservasi” sebelum 16 Februari 2018. Tersedia pula Hibah Perjalanan (Travel Grant) bagi pemakalah terpilih. Seluruh informasi mengenai simposium dapat dilihat pada tautan www.srs-indonesia.org .
Jadilah pelopor pengelolaan hiu dan pari di Indonesia, demi keseimbangan populasi hiu dan pari di alam. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Call Center Simposium di 0813-8565-3816.