SENIMAN, KOMUNITAS RAMAIKAN PESTA RAKYAT
Oleh: Ciptanti Putri
Memasuki hari kedua rangkaian acara Perayaan 50 Tahun WWF-Indonesia bertajuk “Golden Path of Love-Persembahan Cinta untuk Bumi”, Plaza Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki berubah meriah. Mulai 16-23 Desember 2012 mendatang area di pelataran Teater Jakarta itu ditumbuhi tenda-tenda. Sejumlah patung binatang langka, seperti badak bercula satu, gajah, macan, orangutan, dan penyu, menghiasi. Di sudut area, 3 panggung berdiri tegak. Bagi yang belum mengetahui, di tempat ini selama 8 hari berturut-turut diselenggarakan “Pesta Rakyat”, sebuah wadah ekspresi bagi seniman dan aktivitas komunitas yang pro terhadap kelestarian alam.
Sejumlah kegiatan berlangsung; pertunjukan musik ramah lingkungan, kompetisi musik hijau, talkshow, pertunjukan dan ekspresi seni, stand up comedy, story teller, happening art, pameran lukisan, dan silent auction. Beragam komunitas masyarakat berpartisipasi aktif dalam pesta rakyat ini. Mereka menempati tenda-tenda yang tersedia dan giat mensosialisasikan aksi mereka dalam mendukung pelestarian alam. Keikutsertaan komunitas-komunitas ini tidak ditarik biaya sama sekali.
Di antara komunitas yang tampak ramai tendanya adalah Komunitas Berkebun Indonesia. Bersinergi dengan Teh Kotak, komunitas yang menggiatkan bercocok tanam ini memamerkan beberapa jenis tumbuhan yang mudah dipelihara di lingkungan rumah. Yang lebih menarik, mereka membagikan goodybag berisi bibit dan pupuk serta memberi tip-tip dan trik memulai hobi bercocok tanam. Ada lagi Komunitas Couch Surfing, sebuah komunitas tentang berwisata yang murah dan efektif. Masyarakat yang mampir ke tenda mereka bisa mendapat rekomendasi dan itinerary perjalanan ke berbagai daerah. Sejak kemarin, mereka membagikan majalah traveling gratis. Komunitas-komunitas lain yang hadir dan tak kalah menarik program-programnya; Komunitas Earth Hour Jakarta, Komunitas Diet Kantong Plastik, Komunitas Parkour Jumper, Komunitas Taman Nasional Ciliwung, Komunitas Desa Sejahtera, Komunitas 1001 Buku, Komunitas Indonesia Wild Life Photography, Komunitas Photo Addict, Komunitas Greenmap, Komunitas Line Magic, Komunitas Kemangteer, Komunitas Blogger Kancut Blenger, dll.
Seniman musik yang pro kelestarian alam juga meramaikan Pesta Rakyat sejak hari pertama: ada pertunjukan musik ramah lingkungan dari Labschool, The Rombenk IKJ, Bapontar, 3 Composer, Dinda, Soul Id, Ras Muhammad. Pada hari kedua, tampil The Side Pony yang membawakan lagu-lagu top 40 dalam iringan musik akustik.
Jedi, anggota grup musik Soul Id, mengungkapkan harapannya kepada WWF-Indonesia. “Aku sudah lama mengenal WWF-Indonesia dan program-programnya. Aku berharap WWF-Indonesia dapat mengubah kebiasaan orang membuang sampah sembarangan dan menggunakan plastik dengan bijak. Aku sangat prihatin masyarakat kita tidak sadar bahaya dari sampah yang sulit terurai ini,” ujar Jedi.
Sejumlah talkshow berlangsung di hari pertama dan hari kedua Pesta Rakyat. Selain yang diadakan oleh setiap komunitas, WWF-Indonesia menyelenggarakan talkshow “Sosialisasi Seafood Guidelines” bersama Riani Djangkaru dan Aulia Rahman dari Marine Program WWF-Indonesia. Talkshow ini membahas kesadaran untuk memilih pangan dari laut yang aman agar kelestarian biota laut terjaga.
Sejumlah film juga diputar. Di hari pertama, “Age of Stupid” memesona hadirin. Film Inggris karya sutradara Franny Armstrong ini merupakan sebuah film animasi hibrid yang menggambarkan situasi kelangkaan minyak pada tahun 2055. Film yang diputar di hari kedua adalah ""The Mirror Never Lies"", sebuah film berlatar kehidupan Suku Bajo di Wakatobi. Film ini baru saja menerima anugrah Best Feature Children Film di ajang Asia Pacific Film Award 2012.
Yang tak kalah menarik, pemirsa Pesta Rakyat dikocok perutnya oleh guyonan para pelawak Stand Up Comedy. Di hari pertama, kelompok anak muda dari Stand Up Comedy Bekasi menyoroti hal-hal unik dari kota mereka; tentang jalanan yang rusak, tentang sampah, dll. Di hari kedua, anak-anak dari Jakarta Utara membanyolkan situasi dan kebiasaan para pemakai fasilitas jalan raya di Jakarta.
DR. Efransjah, CEO/Executive Director WWF-Indonesia, menyambut baik dan mengapresiasi aktivitas komunitas di Pesta Rakyat. Menurutnya, kegiatan ini menjadi awal sinergi dengan komunitas.
“Sudah saatnya WWF-Indonesia bersinergi dengan komunitas dalam melanjutkan pesan-pesan konservasi. Lewat mereka, bahasa akademis dari data penelitian yang kami kumpulkan menjadi lebih mudah dipahami masyarakat.”
Pesta Rakyat masih berlangsung 6 hari lagi. Berbagai kegiatan seni, budaya, dan kemasyarakatan yang menarik sangat sayang untuk dilewatkan. Dapatkan jadwal lengkap kegiatan di www.wwf.or.id/50
Jangan lewatkan pula menonton pagelaran “Golden Path of Love-Persembahan Cinta Untuk Bumi” pada 22-23 Desember 2012 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Pertunjukan teaterikal yang mengilustrasikan perjalanan panjang WWF-Indonesia melakukan upaya konservasi di Indonesia ini diisi oleh 200 penampil, merupakan kolaborasi dan kontribusi dari para aktor, aktris, penyanyi dari berbagai genre, musisi, penari modern dan tradisional, dalang, model, politisi, tokoh pemerintahan, tokoh konservasi, pengusaha, dan masih banyak lagi. Tim produksi digawangi oleh Viky Sianipar sebagai music director, Rani Badri Kalianda sebagai art director, serta Raden Sirait sebagai fashion director yang secara khusus mendesain busana bertema alam untuk dikenakan oleh seluruh pendukung acara. Sederet artis dan model papan akan tampil, di antaranya Ardina Rasti, Asty Ananta, Smitha Anjani, Andara Rainy, Luciana Zaluska, Prisia Nasution, Sharena Rizky, Anneke Djody, Tio Pakusadewo, Ubiet, Putri Ayu, Rio Febrian, Rio Silaen, Topodade, Edo Kondologit, Jamaica Café, Sruti Perwati, Danel Christianto, Ine Febriyanti, Adinia Wirasti, Ratna Riantiarno, Nungky Kusumastuti, Zivana Letisha, Qory Sandioriva, Agni Pratista, Duma Riris, Kamidia Radisty, Paula Verhoeven, Kimmy Jayanti, Filantropi, dan Max5. Seluruh pendapatan dari pagelaran ini akan didonasikan untuk program konservasi WWF-Indonesia. Tiket dapat dibeli di Pesta Rakyat, dengan harga mulai dari Rp 150.000,- hingga Rp 1.500.000,-