PERUSAHAAN KONSESI DI DAN SEKITAR KAWASAN HEART OF BORNEO (HOB) MENDUKUNG KONSERVASI SATWA LANGKA DAN DILINDUNGI
Keberadaan habitat satwa langka dan dilindungi seperti orangutan, gajah, bekantan dan badak Kalimantan disadari tidak hanya berada pada kawasan konservasi, namun juga di sekitarnya termasuk di kawasan konsesi. Program penyelamatan satwa langka dan dilindungi ini memerlukan dukungan berbagai pihak, salah satunya adalah perusahaan konsesi atau pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) – Hutan Alam.
Pada 23-24 April 2013 bertempat di Bandung, telah diadakan sebuah lokakarya yang membahas pentingnya “Peran Perusahaan Pemegang IUPHHK – Hutan Alam dalam Mendukung Konservasi Satwa Langka dan Dilindungi pada Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi di dalam dan sekitar Kawasan Heart of Borneo (HoB)”. Lokakarya yang dihadiri oleh perwakilan Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Usaha Kehutanan Hutan Alam – Kementerian Kehutanan, APHI (Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia), para perusahaan pemegang IUPHHK – Hutan Alam, serta WWF-Indonesia bertujuan untuk memaparkan pemahaman bersama mengenai konservasi satwa langka dan dilindungi secara terintegrasi dalam lansekap skala besar untuk mendukung keberlangsungan hidupnya dalam jangka panjang; mengembangkan peran sertifikasi dalam mendukung pengelolaan hutan secara lestari dan konservasi keanekaragaman hayati, termasuk di Kawasan Strategi Nasional (KSN) HoB; serta mengidentifikasi potensi insentif dan dis-intensif bagi pemegang IUPHHK- Hutan Alam yang mendukung upaya konservasi keanekaragaman hayati.
Dalam lokakarya dua hari ini, PT. Kandelia & PT Bios yang terletak di Kalimatan Barat memaparkan konservasi bekantan dalam wilayah konsesi mereka. Bekantan memiliki pola hidup berkelompok dan membutuhkan kurang lebih sampai 900 ha untuk habitat kelompok mereka. Ancaman yang dihadapi yaitu penjualan bekantan secara legal di wilayah perburuan Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kubu Raya. Rekomendasi yang diperlukan adalah perlunya peran Pemerintah Daerah untuk menegakkan hukum dalam kegiatan perburuan liar ini dan melestarikan beberapa kawasan hutan bakau primer tua sebagai kawasan konservasi.
PT. Adimitra Lestari – Kalimantan Timur juga berkesempatan memaparkan konservasi gajah Kalimantan di kawasan konsesinya. Beradasarkan hasil survey yang dilakukan pada 2012, dicatat luasan habitat gajah Kalimantan kurang lebih mencapai 22.836 ha dengan sebarannya yang banyak ditemukan di daerah lembah-lembah sungai yang memiliki sumber-sumber air asin. Dari hasil survey ditentukan Sungai Agison, Sungai Sibuda, Sungai Agion dan Sungai Apan merupakan habitat penting bagi gajah Kalimantan dan hasil ini akan digunakan dalam penyusunan rencana pengelolaan konservasi gajah Kalimantan.
Sebagai tambahan, WWF-Indonesia yang memiliki fokus pada program konservasi orangutan Kalimantan menyatakan peranan yang sangat penting dari IUPHHK – Hutan Alam bagi konservasi orangutan dan keanekaragaman hayati lainnya. Keberlangsungan hidup orangutan akan bertahan dalam jangka panjang apabila ada konektifitas kawasan dilindungi, IUPHHK-Hutan Alam yang memiliki sertifikasi serta habitat orangutan yang memadai lainnya. Oleh karena itu perlu dibangun sinergi kerjasama antar pihak terkait secara bertanggung jawab dan terintegrasi.
Sebagai tambahan, WWF-Indonesia yang memiliki fokus pada program konservasi orangutan Kalimantan menyatakan peranan yang sangat penting dari IUPHHK – Hutan Alam bagi konservasi orangutan dan keanekaragaman hayati lainnya. Keberlangsungan hidup orangutan akan bertahan dalam jangka panjang apabila ada konektifitas kawasan dilindungi, IUPHHK-Hutan Alam yang memiliki sertifikasi serta habitat orangutan yang memadai lainnya. Oleh karena itu perlu dibangun sinergi kerjasama antar pihak terkait secara bertanggung jawab dan terintegrasi.
Sebagai tambahan, WWF-Indonesia yang memiliki fokus pada program konservasi orangutan Kalimantan menyatakan peranan yang sangat penting dari IUPHHK – Hutan Alam bagi konservasi orangutan dan keanekaragaman hayati lainnya. Keberlangsungan hidup orangutan akan bertahan dalam jangka panjang apabila ada konektifitas kawasan dilindungi, IUPHHK-Hutan Alam yang memiliki sertifikasi serta habitat orangutan yang memadai lainnya. Oleh karena itu perlu dibangun sinergi kerjasama antar pihak terkait secara bertanggung jawab dan terintegrasi.
Sebagai tambahan, WWF-Indonesia yang memiliki fokus pada program konservasi orangutan Kalimantan menyatakan peranan yang sangat penting dari IUPHHK – Hutan Alam bagi konservasi orangutan dan keanekaragaman hayati lainnya. Keberlangsungan hidup orangutan akan bertahan dalam jangka panjang apabila ada konektifitas kawasan dilindungi, IUPHHK-Hutan Alam yang memiliki sertifikasi serta habitat orangutan yang memadai lainnya. Oleh karena itu perlu dibangun sinergi kerjasama antar pihak terkait secara bertanggung jawab dan terintegrasi.
APHI (Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia) dalam perannya secara aktif melakukan kampanye potensi insentif dan dis-intensif bagi pemegang IUPHHK- Hutan Alam yang mendukung upaya konservasi keanekargaman hayati. APHI juga bekerjasama dengan TNC (The Nature Conservancy), TBI (The Borneo Initiative), WWF-GFTN (Global Forest and Trade Network) dan lain-lain sedang membantu memperbaiki kinerja anggota melalui sertifikasi PHPL Pengelolaan Hutan Produksi Lestari) dan SFM-FSC (Sustainable Forest Management-Forest Stewardship Council). Sampai saat ini sekitar 38 IUPHHK yang telah tergabung dalam anggota APHIdengan total luas sekitar 3,7 juta hektar.
Dalam rumusan lokakarya telah disepakati 4 satwa langka dan dilindungi di kawasan HoB untuk menjadi prioritas yaitu orangutan, badak, gajah dan bekantan. Akan tetapi hal ini tidak menjadikan bahwa satwa lain tidak menjadi prioritas dalam proses konservasinya. Kemudian dalam rencana tindak lanjut, akan dilaksanakan diskusi rencana pengelolaan konservasi satwa langka dan keanekaragaman hayati lainnya pada lansekap skala besar serta mekanisme insentif dan dis-insentifnya.