BURUNG RANGKONG
Tahukah Anda bahwa burung rangkong betina membangun sarang di dalam lubang pada sebuah batang pohon yang besar dan menyegelnya dengan plester yang sebagian besar terbuat dari kotoran?
Sebagai pemakan buah, burung rangkong memainkan peran kunci dalam menyebarkan benih pohon-pohon tropis. Dengan demikian, mereka menjaga hutan supaya sehat dan beragam. Burung rangkong dianggap cukup penting dalam hal kebudayaan dan bentuk abstrak paruh mereka dapat ditemukan pada berbagai motif Suku Dayak. Dua jenis rangkong besar, yaitu rangkong badak/enggang cula dan rangkong gading, populasinya menurun karena dipengaruhi oleh hilangnya pohon besar tempat mereka membangun sarang. Mereka juga diburu untuk dagingnya, paruhnya dan untuk bulu-bulu ekornya, yang digunakan untuk pakaian adat dan kostum menari.
Perburuan membuat populasi burung ini menurun atau punah secara lokal. Masalah ini makin diperparah dengan lambatnya tingkat reproduksi dan rendahnya kepadatan populasinya di alam. Lima dari delapan jenis burung rangkong sekarang masuk status “Hampir Terancam”dalam daftar merah IUCN Spesies yang Terancam. Tahun 2016, rangkong gading dinaikkan statusnya menjadi Kritis (critically endangered) akibat perburuan secara masif.