PERTEMUAN TRILATERAL JANTUNG BORNEO YANG KE-9
Bertempat di Hotel Four Points, Sandakan, Sabah, Malaysia, pertemuan Trilateral Jantung Borneo yang ke 9 resmi dibuka oleh Wakil Menteri Kementerian Sumber Asli dan Alam Sekitar Malaysia, Yang Mulia Datuk. Ir. Haji Hamim bin Samuri.
Pertemuan trilateral tahunan Jantung Borneo dihadiri perwakilan dari tiga negara yang ada di Borneo yakni; Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia, dengan tujuan mengembangkan visi bersama bagi pembangunan ekonomi hijau di Borneo. Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari masyarakat Kalimantan serta beberapa mitra dan pengamat dari organisasi non-pemerintah.
Dalam sambutannya, Datuk Hamim menyoroti tema Trilateral HoB yang ke 9 yakni ""Bridging HoB Landscape and Beyond"", adalah saat yang tepat untuk mengatasi fragmentasi habitat yang disebabkan oleh pembukaan lahan untuk kebutuhan lahan lainnya, dan dengan adanya komitmen yang kuat dari ketiga negara dalam melaksanakan projek koridor di HoB akan membuat wilayah disana menjadi berkelanjutan dan harmonis. ""Malaysia akan selalu siap bekerja sama dengan Brunei Darussalam dan Indonesia untuk efektivitas dan efisiensi yang lebih besar melalui implementasi bersama di bawah Inisiatif Jantung Borneo ini"", ujar Datuk Hamim.
Acara ini terdiri dari pertemuan dua hari yang dihadiri oleh instansi pemerintah yang bertanggung jawab atas Inisiatif Jantung Borneo. Pada pertemuan awal, para perwakilan ketiga negara memaparkan perkembangan HoB sejak penandatanganan Deklarasi HoB pada tahun 2007 hingga saat ini serta berkomitmen untuk beberapa inisiatif baru.
Pertemuan T9 yang berlangsung pada 11-12 Agustus 2015 tersebut menghasilkan beberapa keputusan penting yang patut ditindak lanjuti. Berkaitan projek koridor HoB, Brunei Darussalam menekankan bahwa HoB merupakan area prioritas bagi keanekaragaman hayati dan penelitian lingkungan di negara mereka, serta secara garis besar Indonesia ingin memperkuat kerja sama antara negara-negara anggota HoB. Di sisi lain, Malaysia mencatat bahwa ada kebutuhan agar terus membuka pintu kerjasama sehingga memungkinkan mendapat lebih banyak dukungan dari para pemangku kepentingan dan masyarakat lokal.
Pertemuan tersebut juga menyampaikan pentingnya inisiatif HoB untuk ikut berpartisipasi dalam forum internasional dan forum regional lainnya untuk mempromosikan Inisiatif Jantung Borneo ini. Secara keseluruhan Pertemuan ke 9 Jantung Borneo menunjukkan bahwa kuatnya keinginan pemerintah dalam menjalankan inisiatif ini. Tantangan berikutnya adalah menjaga momentum dan komitmen yang ada hingga pertemuan trilateral berikutnya yang rencananya akan diselenggarakan di Brunei Darussalam pada tahun 2016.