PELATIHAN PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
FCC (Farm Culture Center) atau Pusat Kebudayaan Petani yang berpusat di Gondosari, Kabupaten Pacitan, Jawa timur bekerjasama dengan WWF-Indonesia mengadakan kegiatan Pelatihan dan Pendampingan. Kegiatan ini ditujukan kepada guru-guru sekolah yang menjadi sekolah dampingan WWF-Indonesia dalam program Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, komite sekolah dan juga masyarakat sekitar sekolah yang mendukung program tersebut.
Pendampingan dan Pelatihan ini dilaksanakan di Pacitan, Jawa Timur selama 10 hari dimulai pada tanggal 05 Agustus sampai dengan 15 Agustus 2015. Kegiatan ini juga tidak hanya diikuti oleh peserta dari Kalimantan Utara khususnya Malinau tetapi juga peserta lain yang berasal dari Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Kegiatan yang mengangkat tema Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan yang Bertumpu pada Pengelolaan Sumberdaya Lokal Secara Efisien ini memiliki tujuan untuk mempersiapkan SDM lokal yang memiliki pemahaman, kesadaran dan komitmen kuat untuk pengembangan program pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan berbasis effisiensi tatakelola sumberdaya lokal di masing-masing lokasi.
Di sela penyampaian materi, Bandung E Suseno selaku fasilitator dalam kegiatan ini mengatakan bahwa keadaan alam di Pacitan sangat gersang tetapi para petani melakukan berbagai cara dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada sehingga para petani tetap dapat melakukan kegiatan bertani, begitu juga yang diharapkan dari para peserta yang berasal dari Kalimantan agar dapat melihat keadaan alam disekitarnya dengan bersyukur serta dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada di Kalimantan dengan baik dan bijaksana sehingga dapat menghasilkan hasil-hasil pertanian,perkebunan atau yang lainnya yang berguna bagi diri sendiri dan juga orang banyak. Beberapa materi yang disampaikan adalah tentang teknik budidaya tanaman, pengenalan cara beternak (sapi, kambing dan pakan), komunikasi interpersonal dan observasi (maksud, tujuan dan manfaat), analisa sosial pedesaan dan pendidikan dan beberapa materi lainnya.
Bapak Barnabas dan Bapal Sihin mewakili SDN 002 Malinau Selatan Hilir serta Bapak Philius dan Bapak Samuel mewakili masyarakat desa Setulang mengikuti kegiatan Pendampingan dan Pelatihan ini menyampaikan bahwa mereka sudah tidak sabar untuk mempraktekkan pelajaran-pelajaran yang mereka dapatkan dari para petani lokal di desa mereka.
Pada kegiatan ini para peserta menginap di rumah warga sekitar yang berprofesi sebagai petani sehingga para peserta juga dapat melihat langsung cara bertani, berkebun dan juga berternak. Dalam kesempatan ini juga para peserta diajak untuk melakukan observasi ke beberapa tempat wisata di Pacitan yaitu Pantai Klayar dan Goa Tabuhan, para peserta diajak untuk melihat bagaimana mereka mengelola sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan lainnya, selain itu juga peserta melakukan pemetaan potensi desa masing-masing. Sehingga pada hari terakhir pelatihan ini para peserta sudah memiliki banyak bekal untuk mematangkan project plan yang sebelumnya sudah dibuat untuk daerah masing-masing. Dan pada saat presentasi akhir project plan dari masing-masing daerah para peserta dari Kalimantan Utara khususnya desa Setulang diminta agar para siswa atau generasi-generasi muda di Desa Setulang harus tetap diajarkan kebudayaan-kebudayaan serta dikenalkan sumberdaya-sumberdaya lokal agar kedepannya kebudayaan dan alam di Setulang tetap terjaga.