GREEN CAMP UNTUK PERUBAHAN ETIKA KONSUMSI
Sungai Ambawang – WWF-Indonesia bekerja sama dengan Sekolah Pelita Cemerlang Pontianak menggelar kemah lingkungan atau Green Camp 2017 bagi para siswa SMP Pelita Cemerlang. Kegiatan dihelat di Rumah Retreat Benuah, Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya, 15-16 Mei 2017.
Green Camp bertujuan mengembangkan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (PPB) atau Education for Sustainable Education (ESD) di wilayah perkotaan. Selain itu, kegiatan ini juga untuk membangun kesadaran siswa tentang lingkungan yang dapat mendorong perubahan etika konsumsi. Termasuk kalangan guru dan orangtua, serta membentuk karakter sosial siswa melalui kegiatan di luar sekolah.
Kegiatan ini dihelat bertitik tolak dari sejumlah kajian akademis yang menyebut kondisi sumberdaya alam semakin tertekan. Jika tidak ada upaya bersama, laju kerusakannya akan tidak terbendung. Oleh karenanya, jalur pendidikan dinilai sebagai salah satu pintu masuk untuk menjawab tantangan ini.
“Melalui kerangka Program PPB yang ada di WWF-Indonesia, kami berharap akan dapat mendorong lahirnya juara-juara konservasi yang cerdas, unggul, serta bijak dalam memanfaatkan dan menjaga kekayaan alam, khususnya yang ada di wilayah Kalimantan Barat bagi kesejahteraan generasi selanjutnya,” kata Manajer Program Kalimantan Barat, WWF-Indonesia, Albertus Tjiu.
Kegiatan di luar sekolah yang mengusung tema Menjelajah Tanpa Batas ini diikuti 53 siswa kelas VII dan VIII Sekolah Pelita Cemerlang. Dengan berbagai penyampaian materi terkait isu lingkungan dan konservasi serta pengenalan alam dan lingkungan sekitar, diharapkan para siswa memiliki kepedulian lebih terhadap kelangsungan sumberdaya alam dan lingkungan ke depannya.
“Kami menyambut baik kerja sama dengan WWF-Indonesia sebagai sebuah organisasi yang bergerak di bidang konservasi dan kiprahnya sudah dikenal secara global. Dari kerja sama yang terbangun ini, harapannya kami dapat mewujudkan sekolah hijau (Green School) atau sekolah yang berwawasan lingkungan, mulai dari guru, murid, hingga orangtua,” kata Kepala Sekolah Menengah Pertama Pelita Cemerlang, Anselmus Ardhiyoga.
Albertus Tjiu mengatakan Green Camp adalah bentuk dari pendidikan lingkungan hidup yang dikenalkan sejak dini kepada generasi muda. “Harapannya, kelak mereka dapat memanfaatkan sumberdaya alam secara bijak,” katanya di Pontianak, Minggu (14/5/2017).
Menurutnya, ada banyak bentuk sederhana yang bisa diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, membuang sampah pada tempatnya, mengurangi, menggunakan kembali, atau mendaur ulang barang-barang yang tidak dipakai. Selanjutnya, mengurangi penggunaan kantong plastik, menghemat energi listrik, serta hal-hal lain terkait etika konsumsi. Perubahan itulah yang diharapkan dapat dicapai dari kegiatan ini.
“Mempelajari alam sekitar itu sangat penting. Hal itu menjadi bahan refleksi kita terhadap kelengkapan alam yang telah menyokong kehidupan makhluk hidup dan seluruh keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya,” tambah Anselmus.