PARA PIHAK BERGERAK BERSAMA KAMPANYEKAN SELAMATKAN ORANGUTAN KALIMANTAN
Pontianak, Kalimantan Barat – Tanggal 19 Agustus diperingati sebagai Hari Orangutan Internasional setiap tahunnya, sejak 2013. Sejalan dengan itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat bersama mitra kerja seperti Yayasan Titian Lestari, WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat, Forum Konservasi Orangutan Kalimantan Barat (FOKKAB), Yayasan Palung dan Yayasan Planet Indonesia (YPI) menyelenggarakan beberapa kegiatan dalam rangka peringatan Hari Orangutan Internasional 2018 bertema “Kalimantan Barat ‘Rumah’ Bagi Orangutan, Mari Bergerak Bersama Selamatkan Orangutan Kalimantan”.
Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat, Sadtata Noor Adirahmanta mengatakan bahwa saat ini memang sudah waktunya para pihak di Kalimantan Barat secara intensif melakukan kampanye konservasi, khususnya mengenai pelestarian orangutan.
“Kampanye ini kita lakukan secara lebih masif dan berskala luas sehingga dapat menyentuh segala lapisan masyarakat, termasuk generasi muda. Ajak dan libatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan penyelamatan orangutan. Beri pemahaman kepada masyarakat pentingnya satwa ini di dalam ekosistem. Hingga suatu saat nanti seluruh masyarakat menyadari bahwa sesungguhnya manusia bisa hidup berdampingan dengan orangutan,” paparnya.
Orangutan sebagai satu-satunya kera besar di Benua Asia merupakan satwa endemik yang hanya dijumpai di Pulau Kalimantan dan Sumatera, serta sebagian Sarawak di Malaysia yang menghuni hutan hujan tropis dataran rendah dan rawa. Secara umum, terdapat tiga spesies yaitu Pongo pygmaeus (Orangutan Kalimantan), Pongo abelii (Orangutan Sumatera) dan Pongo tapanuliensis (Orangutan Tapanuli). Menurut data PHVA tahuun 2016, diperkirakan hanya tersisa 57.350 individu Orangutan Kalimantan di habitat seluas 181.692 km2, yang mencakup wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Sarawak, Malaysia. Di Kalimantan Barat sendiri diperkirakan terdapat ± 20.330 individu orangutan terdiri dari sub spesies Pongo pygmaeus pygmaeus sebanyak ± 4.520 individu dan Pongo pygmaeus wurmbii sebanyak ± 15.810 individu yang tersebar di dalam dan di luar kawasan konservasi.
Disampaikan Manajer Program Kalimantan Barat, WWF-Indonesia, Albertus Tjiu bahwa saat ini hampir 70% populasi orangutan berada di luar kawasan konservasi. Diantaranya metapopulasi di bagian utara pesisir Kalimantan Barat, tepatnya di sekitar Kabupaten Sambas dan metapopulasi di bagian selatan Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Mempawah dan Kubu Raya. Keberadaan metapopulasi ini dalam kondisi kritis, karena jumlah populasinya yang kecil dan habitatnya terfragmentasi. Perlu upaya banyak pihak untuk menjamin keberlangsungan populasi dan habitat orangutan di Kalimantan Barat khususnya.
“Dalam kesempatan ini pula, kami mengajak seluruh elemen masyarakat, swasta dan pemerintah untuk turut serta menjaga dan melestarikan orangutan. Besar harapan kami ke depannya tidak terjadi lagi konversi hutan, terutama pada kawasan-kawasan yang menjadi habitat orangutan. Kelestarian orangutan dan habitatnya, pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia” ujar Albertus.
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Orangutan Internasional dilakukan secara kolaboratif yang melibatkan unsur-unsur instansi pemerintahan, lembaga dan komunitas penggiat konservasi orangutan di Kalimantan Barat. Adapun beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan yaitu lomba mewarnai dan menggambar tingkat TK dan SD dan kampanye aksi di area Car Free Day (CFD) A. Yani (penandatangan dan testimoni oleh publik mendukung konservasi orangutan, interaksi dan diskusi dengan publik, pembagian materi kampanye bertema orangutan – pin, gantungan kunci, mug, tumbler, t-shirt, dan factsheet). Selain itu dilakukan juga kampanye offline bekerjasama dengan Hotel Harris Pontianak dalam bentuk pemutaran video, pemasangan spanduk, photo booth orangutan 2D peringatan Hari Orangutan Internasional, dan pembagian materi kampanye (pin), termasuk pemutaran video di videotron di Taman Digulis yang didukung oleh Pemerintah Kota Pontianak. Kegiatan dilakukan pada tanggal 18 dan 19 Agustus 2018.
Sementara itu, penanggungjawab kegiatan dari Yayasan Titian Lestari, Rangga Irawan mengatakan tujuan utama dari peringatan Hari Orangutan Internasional ini adalah untuk memperkenalkan orangutan kepada publik dengan harapan akan timbul kepedulian terhadap lingkungan terutama pentingnya melestarikan habitat dan populasi orangutan di Kalimantan Barat.
Populasi Orangutan Kalimantan, khususnya yang ada di Kalimatan Barat, tidak luput dari ancaman seperti berkurangnya habitat akibat fragmentasi habitat karena konversi hutan menjadi perkebunan dan pemukiman, kebakaran hutan dan penebangan liar. Berkurangnya habitat berdampak dengan seringnya terjadi konflik antara manusia dan orangutan, yang pada akhirnya sering menyebabkan kematian orangutan. Ancaman lainnya adalah perburuan orangutan untuk diperdagangkan maupun dipelihara.
“Populasi orangutan sendiri semakin berkurang seiring semakin besarnya ancaman terhadap spesies dilindungi ini. Hal tersebut menjadikan status perlindungan Orangutan Kalimantan di tahun 2016 naik dari genting (Endangered) menjadi kritis (Critically Endangered). Momentum Hari Orangutan Internasional ini merupakan kesempatan untuk bergerak bersama para pihak menyatukan langkah untuk tujuan yang sama, yaitu perlindungan dan pelestarian orangutan,” ucap Rangga.
Diperlukan kepedulian dan sinergi bersama antara pemerintah, swasta, masyarakat, akademisi, dan NGO untuk menjaga agar Orangutan Kalimantan tetap lestari dan bertahan hidup di alam bebas di tengah berbagai ancaman kerusakan lingkungan,” tambah Ketua Forum Orangutan Kalimantan Barat (FOKKAB), Syamsuri.
Para Pihak:
1. BKSDA Kalbar
2. Yayasan Titian Lestari
3. Forum Konservasi Orangutan Kalimantan Barat (FOKKAB)
4. WWF-Indonesia
5. Yayasan Palung
6. Yayasan Planet Indonesia
Narahubung :
Untuk informasi lebih lanjut tentang kegiatan ini, silahkan menghubungi:
⦁ Rangga Irawan, Yayasan TITIAN LESTARI (+62 81345650501)
⦁ Berliani Cristy, Yayasan TITIAN LESTARI (+62 8115708087)
⦁ Lia Syafitri, WWF-Indonesia Kalimantan Barat (+62 82159290047)
⦁ Syamsuri, Forum Orangutan Kalimantan Barat (FOKKAB), (+62 81345277282)