WWF-BALAI BESAR TNBK KUATKAN SINERGI UNTUK PENGELOLAAN KAWASAN
Oleh: Elisabeth Wetik
Pontianak (25/01)-Sejalan dengan upaya peningkatan kapasitas dan efektivitas pengelolaan taman nasional, maka Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun (TBNK) bekerja sama dengan WWF Indonesia menggelar diskusi pengelolaan kolaborasi TNBK pada tanggal 24 Januari 2011 di Pontianak, Kalimantan Barat.
Dalam permbukaan diskusi, Kepala Balai Besar TNBK, Dr. Ir. Joko Prihatno, MM, menyampaikan bahwa TNBK memiliki banyak nilai strategis, yaitu berada di kabupaten konservasi, masuk dalam kawasan Heart of Borneo (HoB), dinominasikan dalam world heritage, dan termasuk Kawasan Strategis Nasional (KSN).
Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk dengan mitra dan masyarakat dalam pengelolaan TNBK. Lebih lanjut, Kepala Balai Besar TNBK mengemukakan, tujuan diskusi adalah untuk berbagi informasi antar mitra sehingga teridentifikasi potensi dan peluang kolaborasi yang dapat dirumuskan dalam pengelolaan kolaborasi bersama para mitra.
Pada kesempatan itu, Kepala Balai Besar TNBK juga menyampaikan penghargaan perlindungan dan pengamanan hutan kepada salah seorang tokoh masyarakat adat. Penghargaan tersebut diberikan kepada Tumenggung DAS Sibau, Laurensius Thombk atas jasa dan upayanya untuk pelestarian hutan di wilayahnya. Selanjutnya Tumenggung DAS Sibau menyerahkan pendokumentasian hukum adat di wilayahnya kepada Kepala Balai Besar TNBK.
Tidak hanya itu, Joko Prihatno juga meluncurkan website TNBK yang berisi informasi terkini kawasan taman nasional yang memiliki luas 800.000 hektar. “Website ini tidak hanya berisi informasi kawasan dan keanekaragaman hayati TNBK, tapi juga berisi informasi ekowisata yang bisa menarik para pengunjung untuk datang ke kawasan ini”, jelasnya.
Pada diskusi itu, ia juga bertindak sebagai salah satu pembicara kunci. Ia mempresentasikan peluang-peluang dan potensi di TNBK yang dapat dikelola secara kolaborasi. Sementara empat pembicara lainnya dihadirkan dari empat mitra TNBK yaitu Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Disbunhut) Kabupaten Kapuas Hulu, WWF Program Kalimantan Barat, Flora Fauna International (FFI) dan Forest & Climate Change Program (FORCLIME) GIZ. Masing-masing menyampaikan program dan kegiatan yang telah dan sedang dilakukan di kawasan TNBK dan penyangganya.
Berdasarkan beberapa presentasi tersebut, teridentifikasi beberapa program dan kegiatan di TNBK yang dapat dikolaborasikan. Beberapa progam dan kegiatan tersebut diantaranya adalah penataan kawasan, perlindungan dan pengamanan hutan, keanekaragaman hayati, pengembangan ekowisata, pengembangan jasa lingkungan, pemberdayaan masyarakat, perencanaan, kampanye penyadaran dan kegiatan penelitian dan pengembangan. Diskusi ini juga menyepakati tiga tujuan pengelolaan kolaborasi di TNBK yaitu mempertahankan sumberdaya alam, meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar taman nasional dan mempertahankan kelangsungan upaya pengelolaan kawasan TNBK.
Di akhir diskusi disepakati bahwa TNBK akan merangkum semua program dan kegiatan yang telah disampaikan dan didiskusikan bersama dengan para mitra. Sabagai tindak lanjut, TBNK akan mengadakan pertemuan lanjutan untuk mematangkan pengelolaan kolaborasi TNBK bersama mitra.