PANDA MOBILE SEBARKAN PESAN KONSERVASI HARIMAU SUMATERA DALAM AJANG KREATIVITAS & SENI DI SMA ATHALIA
Oleh: Pratama Aditya & Natalia Trita Agnika
Sudah menjadi hal yang jamak bagi sekolah menengah atas untuk menggelar ajang kreativitas dan seni. Acara tahunan yang kemudian menjadi andalan masing-masing sekolah ini merupakan sarana untuk mengapresiasi talenta yang dimiliki oleh para siswa. Hal senada juga dilakukan oleh SMA Athalia yang terletak di bilangan Serpong, Tangerang Selatan.
Pada Sabtu (12/11) silam, SMA Athalia menyelenggarakan ajang kreativitas dan seni yang diusung melalui acara AKSEN 2016. Kegiatan tahunan ini bertujuan untuk mengapresiasi karya seni, mengapresiasi bakat para siswa SMP dan SMA Athalia, membangun kecintaan dan kepedulian terhadap alam, serta membangun kepedulian sosial melalui acara penggalangan dana.
AKSEN 2016 memiliki keistimewaan tersendiri karena tak sekadar menjadi ajang kreativitas dan seni, tetapi juga memunculkan nilai dan pesan konservasi. Berkaitan dengan hal tersebut, Panda Mobile WWF-Indonesia turut digandeng dalam kegiatan AKSEN dengan mengusung tema “Natural Voices in Harmony”.
Diwakili oleh dua orang volunteer, yaitu Dwina Sagita Nova dan juga Muhammad Azhari Lubis, Panda Mobile WWF-Indonesia memperkenalkan tentang konservasi lingkungan dan harimau Sumatera. Di hadapan sekitar 500 orang yang terdiri dari para siswa, guru, orangtua murid, dan pengunjung umum, tim Panda Mobile menyampaikan presentasi tentang upaya pelestarian harimau Sumatera.
Pengunjung AKSEN 2016 yang memenuhi Aula F SMA Athalia menyimak penjelasan dari tim Panda Mobbile dengan seksama, terlebih ketika mengetahui bahwa populasi harimau Sumatera di habitat aslinya hanya tinggal 371 individu. Dwina dan Ari memberikan penjelasan bahwa harimau Sumatera merupakan salah satu satwa yang penting bagi ekosistem dan harus dilindungi. Berbagai upaya penyelamatan harimau, mulai dari riset untuk mendapatkan data tentang harimau, penggunaan camera trap, hingga kampanye #DoubleTigers dijelaskan oleh kedua volunteer tersebut.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video “Quartet at the Crossroad” yang menceritakan tentang empat satwa payung yang menjadi fokus konservasi oleh WWF. Melalui video tersebut, para pengunjung AKSEN 2016 mengetahui tentang ‘rumah’ keempat satwa, populasi mereka, hingga ancaman yang dihadapi.
Video kedua yang ditampilkan adalah “371 Tiger Replicas”. Video tersebut menampilkan penyelenggaraan event Global Tiger Day pada akhir Juli 2016 silam yang diisi dengan pameran 371 Tiger Papier Mache (boneka kertas berbentuk anak harimau) di Senayan City sebagai representasi jumlah populasi harimau Sumatera di habitat aslinya. Para public figure yang terlibat dalam kampanye #DoubleTigers juga menyampaikan pesan-pesannya melalui video.
Presentasi dari Panda Mobile diakhiri dengan penyerahan donasi dari SMA Athalia kepada WWF-Indonesia yang sebagian besar ditujukan untuk program konservasi harimau Sumatera dengan mengadopsi enam buah Tiger Papier Mache.
[Tonton: Video Perjalanan Tiger Papier Mache]
Tiger Papier Mache tersebut diproduksi oleh Bali Artgasm, duo seniman yang ingin membantu alam melalui talenta mereka. Dengan memberdayakan kelompok perempuan di Yogyakarta dan Bali, Tiger Papier Mache dibuat dari kertas bekas untuk meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara satwa, manusia, dan alam.
Seperti halnya para siswa, guru, dan orangtua murid SMA Athalia yang mendukung upaya penyelamatan harimau Sumatera, Anda juga dapat menyempurnakan dukungan terhadap kampanye #DoubleTigers dengan melakukan adopsi Tiger Papier Mache melalui wwf.id/donate atau dengan mengundang tim Panda Mobile ke sekolah Anda untuk menyampaikan pesan konservasi pelestarian harimau Sumatera.