PANDA MOBILE DAN MARINE BUDDIES AJAK SISWA SMPIF AL FIKRI MENGENALI & MENCINTAI BIOTA LAUT
Oleh: Dimas Prasetya Haryanto (Volunteer Panda Mobile)
Panda Mobile WWF-Indonesia dan Marine Buddies berkolaborasi dalam sebuah kegiatan bertema “Go Green in Blue” di SMPIF Al Fikri Depok pada (09/01). Kegiatan yang diikuti oleh 75 siswa tersebut bertujuan untuk mengajak para siswa mengenali dan mencintai biota laut. Della, perwakilan dari Marine Buddies, menjelaskan tentang komunitas pecinta isu kelautan tersebut kepada para siswa. Della juga menjelaskan fungsi dan tugas dari Marine Buddies.
Sesuai dengan tema yang diangkat, tim Panda Mobile menjelaskan tiga spesies laut, yaitu karang, penyu, dan hiu paus. Pratama Aditya Haryanto dari Panda Mobile WWF-Indonesia menjelaskan ketiga spesies tersebut dengan terlebih dahulu memutar sebuah video singkat terkait observasi penyu hijau yang dilakukan oleh WWF-Australia. Video tersebut dihasilkan dari kamera yang dipasang di atas cangkang penyu untuk mengetahui data dari penyu tersebut. Para siswa yang sebagian juga merupakan anggota GV (Green Volunteers) --salah satu ektrakurikuler di sekolah tersebut-- sangat antusias menonton video. Mereka kemudian berimajinasi menjadi penyu setelah melihat gaya penyu berenang, bernafas, dan mencari makan.
Usai menonton video, Pratama mulai menjelaskan tiga spesies laut, dimulai dari karang. Ia memaparkan jenis-jenis karang yang ada di Indonesia, pentingnya karang bagi ekosistem, serta manfaat dan ancaman karang. Pratama pun menyinggung sikap tak bertanggung jawab manusia belakangan ini saat berlibur dan berkunjung ke beberapa lokasi yang masih alami. Kebiasaan buruk seperti memegang karang atau menginjak karang demi mendapatkan gambar atau dokumentasi liburan yang bagus lalu disebarkan di media sosial. Hal tersebut sesungguhnya dapat merusak dan mengganggu keseimbangan karena karang membutuhkan waktu yang lama untuk tumbuh.
Spesies kedua yang dijelaskan kepada para siswa adalah penyu. Di Indonesia terdapat enam dari tujuh jenis penyu yang ada di dunia, yaitu penyu hijau, penyu sisik, penyu belimbing, penyu tempayan, penyu pipih, dan penyu lekang. Pratama memberikan penjelasan masing-masing ciri lengkap dengan gambar serta statusnya dalam daftar IUCN (International Union for Conservation of Nature), apakah termasuk Critically Endangered, Endangered, dan Vulnerable.
Ketika Pratama menjelaskan spesies laut yang ketiga, seisi ruangan berdecak kagum. Spesies yang dimaksud adalah hiu paus (Rhyncodon typus) atau yang dikenal juga dengan nama Gurano Bintang. Ternyata banyak dari para siswa yang tidak mengetahui kalau hiu paus masuk dalam golongan hiu dan bukan termasuk paus. Ikan hiu paus juga merupakan ikan terbesar di dunia. Panjangnya bisa mencapai 12 meter dengan berat 11 ton. Meski badannya besar, satwa laut ini ramah. Dan meski terlihat sama, ternyata hiu paus memiliki identitas masing-masing berupa totol-totol putih pada badannya, sama seperti sidik jari manusia.
Kegiatan Panda Mobile WWF-Indonesia dan Marine Buddies ditutup dengan melakukan permainan menyusun puzzle secara berkelompok. Sebanyak tujuh siswa bersedia mengikuti permainan dan berhasil menyusun puzzle bergambar pemandangan bawah laut dalam waktu 10 menit. Atas kekompakan yang ditampilkan, mereka mendapatkan hadiah.