NELAYAN PERBATASAN PALOH PELAJARI CARA TANGANI BYCATCH PENYU (1)
Oleh: Handayani (Pendamping Nelayan Program Bycatch Penyu di Paloh)
Tahukah kamu, di mana pantai peneluran penyu terpanjang di Indonesia berada? Jawabannya ada di Paloh, sebuah kecamatan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Sarawak - Malaysia, serta berada pada pertemuan Laut Cina Selatan dan Laut Natuna.
Paloh adalah kumpulan delapan desa di batas negeri; Desa Kalimantan, Desa Malek, Desa Matang Danau, Desa Mentibar, Desa Nibung, Desa Sebubus, Desa Tanah Hitam, dan Desa Temajuk. Panjang pantai di utara Paloh mencapai 6.395,70 km2, atau 4,36% dari luas wilayah provinsi Kalimantan Barat.
Total panjang pantai Paloh mencapai 63 km. Namun, baru 10 km yang memiliki status sebagai kawasan lindung, yaitu Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing. Sepanjang 53 km sisanya kini dalam proses pencadangan kawasan konservasi laut daerah (KKLD) oleh Pemerintah Kabupaten Sambas.
Dengan garis pantai sejauh itu, tak heran jika Paloh dijuluki sebagai pantai peneluran penyu terpanjang di nusantara. Bahkan, Paloh juga disebut-sebut sebagai pantai peneluran penyu hijau (Chelonia mydas) terbesar kedua di sepanjang Peninsula.
Seiring waktu, nama Paloh yang awalnya masih di kenal mistis – pelan-pelan telah berubah menjadi salah satu primadona wisata Borneo karena pantainya yang masih bersih, sepi, dan tersembunyi. Ya, akses menuju Paloh memang masih sulit dan terbatas.
Seiring waktu pula, nelayan menemukan bahwa semakin jarang mereka bertemu dengan penyu.“Kalau dulu, masih banyak sekali penyu yang naik di pantai-pantai dekat sini, tapi sekarang udah ndak pernah,” kisah Pak Suhaili, salah satu nelayan Paloh.
“Di laut juga, kalau dulu masih banyak liat dia timbul-timbul, kalau sekarang udah ndak sebanyak dulu lagi,” tambah ia.
Lalu, ke mana perginya penyu-penyu ini ? Banyak faktor yang menyebabkan berkurangnya populasi penyu Paloh. Terlepas dari ancaman yang berasal dari darat, ternyata, ancaman besar lainnya berada di laut.
“Sebenarnya, salah satu yang membuat penyu habis di sini adalah semakin banyaknya pemukat-pemukat di laut,” ungkap Pak Suhaili. “Bayangkan saja, berapa kapal motor yang ada di laut. Nelayan Paloh saja sudah banyak, ditambah lagi nelayan luar. Semakin banyak pula penyu-penyu yang tersangkut di jaring nelayan,” sambung ia kemudian.
Tangkapan sampingan (bycatch) memang menjadi salah satu polemic besar dalam menjaga populasi penyu. Untuk menekan angka kematian penyu karena bycatch, WWF-Indonesia tak hanya melakukan sosialisasi Better Management Practices (BMP) – Panduan Penanganan Bycatch Penyu pada nelayan, tetapi juga memberi pendampingan terhadap nelayan di atas kapal selama tiga bulan. Termasuk, nelayan di Desa Liku dan Desa Mentibar, Paloh ini.