METERAN ROLL, OH METERAN ROLL...
Oleh: Anung Wijaya (Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tenggara)
Meteran roll. Benda ini memang tergolong familiar dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam XPDCSULTRA kali ini, benda yang satu ini telah menyatu dengan kehidupan saya selama kegiatan pengamatan terumbu karang. Dalam penyelaman, kami membentangkan meteran roll sepanjang 5x50 m transek.
Setiap pagi, saya harus menyiapkan alat ini untuk mendukung tim melakukan pengamatan terumbu karang dan spesies ikan. Meteran roll yang telah disiapkan terlebih dahulu dipastikan agar posisi tali nilon yang menggantung di awal meteran sudah tepat, agar tidak mengganggu proses pemasangan di bawah laut.
Ada beberapa hal menarik yang dijumpai ketika proses penyelaman akan dilakukan, hingga pemasangan meteran sebagai transek pengamatan. Berada di permukaan laut dengan alat selam telah siap di badan, belum lengkap kalau meteran roll belum terkancing dan menyatu dengan alat selam, dan berada pada posisi yang tepat pada alat selam yang dipakai.
Pemasangan meteran roll harus menyesuaikan dengan posisi pemberat sosis (penanda titik 0 penyelaman pada meteran) yang telah ditempatkan di dasar perairan atau substrat karang terlebih dahulu oleh peneliti ikan.
Kondisi perairan seperti arus, jarak pandang, atau kekeruhan perairan sangat mempengaruhi proses pemasangan meteran roll. Selain terumbu karang yang baik, arus yang stabil dengan perairan yang jernih merupakan harapan tersendiri bagi penyelam roll master, peran saya di tim ekologi.
Seorang penyelam roll master harus siap dengan segala kondisi apabila lokasi tersebut telah menjadi stasiun pengamatan terumbu yang akan dilakukan. Hal tersebut adalah bentuk tanggung jawab yang diberikan kepada saya dengan tidak mengabaikan aspek keselamatan kerja.
Pada perairan yang keruh, pemasangan meteran roll sedikit terhambat karena substrat perairan tidak terlihat jelas. Terkadang wajah hampir mengenai substrat atau kaki katak peneliti ikan yang berada di depan bersentuhan langsung dengan masker kita. Kekeruhan juga dapat mengganggu pandangan kita terhadap jenis karang tertentu atau biota laut berbahaya yang berbahaya jika tersentuh.
Untuk perairan berarus, pemasangan meteran roll menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Saya harus bisa memasang meteran dengan posisi dan konsistensi kedalaman yang tepat, sesuai dengan kontur dan pola penyebaran terumbu karang yang akan diamati. Arus yang kuat kadang mengakibatkan meteran tidak berada pada posisi yang tepat. Hal ini mengharuskan saya untuk kembali mengaturnya.
Sesekali, kita harus berhenti sejenak untuk beristirahat sebelum melanjutkan pemasangan yang tentunya membutuhkan banyak energi dan mempengaruhi kecepatan habisnya udara dalam tabung yang saya miliki. Begitupun pada saat meteran digulung kembali, butuh keseimbangan yang baik agar meteran tidak kacau saat masuk ke dalam roll-nya.
Nantinya, setelah kegiatan ini selesai, saya tak hanya terkenang dengan kebersamaan dengan peserta ekspedisi, tapi juga dengan dengan meteran roll yang begitu menyibukkan saya di bawah laut.