MENJADIKAN ADAPTASI SEBAGAI GAYA HIDUP DI DERAWAN
Dokumen "Menjadikan Adaptasi Sebagai Gaya Hidup di Derawan" oleh WWF Coral Triangle Programme ini menyajikan studi kasus yang berfokus pada pengelolaan kolaboratif restorasi terumbu karang di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, Indonesia. Dokumen ini menyoroti upaya-upaya yang dilakukan oleh komunitas pesisir lokal, khususnya Bajau, dalam beradaptasi dengan perubahan dan tantangan lingkungan seperti penurunan sumber daya ikan, perubahan iklim, dan kebijakan pemerintah. Studi kasus ini menekankan pentingnya pengelolaan adaptif bersama (adaptive co-management), di mana komunitas secara aktif terlibat dalam restorasi dan upaya konservasi terumbu karang.
Dokumen ini menguraikan berbagai strategi kunci, termasuk penggunaan metode batu tumpuk (rock pile) untuk restorasi karang dan inisiatif pariwisata yang dikelola oleh masyarakat. Selain itu, dokumen ini juga membahas dampak sosial-ekonomi, tantangan, dan peran kemitraan antara pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta. Dokumen ini juga berbagi pelajaran yang didapat dari proyek tersebut, dengan menekankan inklusivitas, kolaborasi, dan komitmen jangka panjang baik dalam restorasi ekologi maupun ketahanan komunitas.
Pekerjaan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar di dalam Sulu Sulawesi Seascape, yang didanai oleh Uni Eropa melalui Proyek Tata Kelola Laut (Ocean Governance Project), yang bertujuan untuk mengembalikan ekosistem terumbu karang dan memastikan keberlanjutan perikanan. Keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada keterlibatan yang berkelanjutan dengan komunitas lokal dan pemangku kepentingan, membangun ketahanan dan keberlanjutan melalui pengelolaan bersama dan pengambilan keputusan yang inklusif.