MENINGKATKAN PERDAGANGAN KAYU BERSERTIFIKAT DI BORNEO
The Borneo Initiative (TBI) merupakan sebuah organisasi non-profit yang berbasis di Belanda, berdedikasi untuk memperlambat angka degradasi dan deforestrasi hutan di kawasan tropis Borneo, dengan menyediakan insentif bagi bisnis untuk mensertifikasi produk kayu mereka.
Pada awal bulan Juni 2012 yang lalu, TBI merayakan kesuksesannya di sebuah acara yang dinamakan ‘Jakarta FSC Business Encounter 2012 – Boosting FSC Timber Trade’. Acara yang dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari Kementerian Kehutanan Indonesia, Kementerian Ekonomi dan Kementerian Perdagangan, dan sedikitnya 150-200 delegasi dari sektor bisnis, kelompok dagang, donor, investor, dan lain sebagainya, telah memprofilkan Heart of Borneo sebagai kawasan alam dimana pemerintah dan sektor bisnis dapat mendukung keberlanjutan.
Sebagai bagian dari perayaan, TBI menyambut empat anggota baru, dengan lebih dari 5 telah terdaftar untuk bergabung dan 6 anggota menerima sertifikat Forest Stewardship Council (FSC). Berbicara di acara, Dr. Andi Novianto, Ketua Pokjanas Heart of Borneo Indonesia, menyambut bergabungnya konsesi ke dalam keanggotaan TBI. “Lima dari enam penerima FSC beroperasi di kawasan Heart of Borneo dan skema FSC adalah salah satu upaya untuk mendukung inisiatif HoB melalui mekanisme manajemen hutan yang berkelanjutan. Dan hal inilah yang dinamakan ‘aksi ekonomi hijau’,” kata Novianto.
Menurut Rizal Bukhari, Direktur Kantor TBI di Indonesia, sertifikat tersebut akan memotivasi perusahaan lain untuk melaksanakan tindakan-tindakan pengelolan terbaik dalam manajemen hutan berkelanjutan.
“Hal ini juga akan menyakinkan pasar internasional bahwa ada jaminan bagi mereka yang membeli produksi kayu dari hutan yang dikelola baik,” katanya.
Pertemuan ini tidak hanya akan mendukung inklusi dari para perusahan yang berpartisipasi dalam sebuah skema konsesi bertanggungjawab, tetapi juga memfasilitasi kreasi dari sebuah jaringan untuk menghubungkan perusahan-perusahan Indonesia ke para pembeli, penjual dan pengecer internasional. Tigapuluh importir internasional datang untuk sebuah bisnis ‘mencari jodoh’ dengan perusahaan-perusahaan yang telah berkomitmen dalam produksi kayu bersertifikat.
Para produsen berasal dari berbagai macam kategori seperti mebel, kayu lapis, kayu panel, kayu konstruksi, pintu/jendela/lantai, dan kayu gelondongan.
“Minat dari acara ini menunjukkan bahwa kayu bersertifikat FSC melayani permintaan yang lebih tinggi di pasar-pasar global seperti Eropa, Amerika Serikat, Australia dan Jepang,” lanjut Bukhari.
Link terkait:
Siaran Pers ‘Jakarta FSC Business Encounter 2012 – Boosting FSC Timber Trade’
http://www.wwf.or.id/berita_fakta/pressrelease/index.cfm?uNewsID=25360&uLangID=1
Situs resmi The Borneo Initiative
www.theborneoinitiative.org