PANDA MOBILE EDUKASI SISWA SEKOLAH DASAR DI BANDUNG
Oleh: Osha Roshalia (Volunteer Panda Mobile)
Panda Mobile kembali mengunjungi Bandung untuk melakukan edukasi tentang lingkungan hidup kepada para pelajar di beberapa sekolah dasar dan komunitas perpustakaan anak. Rangkaian kegiatan tersebut berlangsung pada 7-11 Agustus 2017. Salah satu kunjungan dari rangkaian kegiatan tersebut merupakan undangan dari PPPPTK IPA SEAMEO Qitep untuk berbagi informasi mengenai upaya konservasi yang dilakukan oleh WWF-Indonesia melalui truk edukasi Panda Mobile.
Secara bergantian, para siswa naik ke atas truk Panda Mobile untuk mendapatkan informasi mengenai WWF-Indonesia. Pada sesi ini, mereka diperkenalkan berbagai upaya pelestarian alam dan satwa yang terancam punah. “WWF-Indonesia fokus melindungi enam satwa payung, seperti Badak Jawa, Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Orangutan, penyu, dan hiu paus. Kita bisa sama-sama menjaganya dengan cara yang gampang, mulai dari (menerapkan) gaya hidup ramah lingkungan dan mendukung kakak-kakak WWF-Indonesia,” jelas Dwi, volunteer Panda Mobile saat berkunjung ke PPPPTK IPA SEAMEO Qitep.
“Edukasi merupakan hal dasar yang dibutuhkan oleh manusia. Melalui pendidikan berkelanjutan, pendidikan akan berkembang lebih baik lagi, tentunya bagi lingkungan juga. Sejalan dengan apa yang dilakukan WWF-Indonesia, kami banyak melihat metode pembelajaran yang menarik untuk kami aplikasikan di sekolah kami,” tutur Hong Yen, salah satu guru asal Vietnam yang turut mengikuti kegiatan Panda Mobile.
Dalam kegiatan Panda Mobile, para siswa dapat memperoleh informasi lebih luas lagi dengan cara menonton film dan membaca buku koleksi yang ada di perpustakaan Panda Mobile. Mereka dapat menonton film “Pemburu Harimau” atau ”Sungai untuk Semua”. Setelah menonton film, mereka bersemangat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para volunteer Panda Mobile.
Para siswa juga dapat terlibat dalam aktivitas pengamatan lingkungan di sekitar mereka dengan mengamati kualitas air menggunakan fasilitas laboratorium air Panda Mobile. Dengan menggunakan mikroskop, mereka mengamati air sampel yang diambil dari lingkungan sekolah untuk melihat mikroba yang terdapat di air. Mereka juga diperkenalkan tentang kadar keasaman air dengan menggunakan pH meter dan kertas lakmus. “Setelah mengetahui kualitas air di sekitar sekolah kita, yuk kita sama-sama menjaga keberadaan air bersih dan hemat dalam menggunakannya,” ujar Alifa, volunteer Panda Mobile.
Selain PPPPTK IPA SEAMEO Qitep, Panda Mobile juga berkunjung ke beberapa sekolah lainnya, yaitu Penabur International School, SD Widuri, SD Semi Palar, Taman Bacaan Pustakalana, dan SD Tunas Unggul dengan jumlah peserta sekitar 968 anak. Di setiap sekolah dan komunitas, kunjungan Panda Mobile diisi dengan berbagai aktivitas edukasi yang menarik.
Permainan edukatif tentang satwa dilindungi juga menjadi andalan Panda Mobile untuk memberikan informasi tentang satwa dilindungi dengan cara yang menyenangkan. Permainan engklek bertema “Harimau Sumatera” dan permainan “Jelajah Papua” misalnya. Kedua permainan ini efektif untuk menambah wawasan siswa tentang satwa dilindungi. “Jadi, di Papua ada hiu paus yang menjadi salah satu hewan yang dilindungi. Kalau sampai kita membuang sampah sembarangan ke laut, itu bisa mempengaruhi ekosistem laut serta hiu paus,” terang Bobby, volunteer Panda Mobile saat berkunjung ke SD Tunas Unggul.
Dari sekian banyak aktivitas yang dilakukan bersama Panda Mobile di berbagai sekolah, terdapat pula metode storytelling untuk menyebarluaskan informasi tentang bahaya sampah plastik bagi lingkungan dan satwa, seperti yang dilakukan di Penabur International School. Kak Iyan dari Panda Mobile mendongeng diiringi permainan gitar. Tidak sekadar menghibur, Kak Iyan juga menyisipkan pesan tentang cara menjaga Bumi ini dengan hal yang sangat mudah, seperti mengurangi sampah. “Jadi sampah yang dibuang sembarangan, apalagi dibuang ke sungai akan menyebabkan hewan yang ada di laut terganggu, seperti penyu yang bisa saja memakan kantong plastik karena mengira plastik itu seperti ubur-ubur makanannya,” tutur Kak Iyan.
Rangkaian kegiatan Panda Mobile di Bandung juga mendapat tanggapan positif dari pihak sekolah. “Terima kasih atas kedatangan Panda Mobile WWF-Indonesia ke sekolah kami. Terus terang saja, metode pembelajaran yang dilakukan sangat menyenangkan sehingga informasi tentang menjaga lingkungan dapat tersebar lebih mudah. Semoga dengan edukasi yang dilakukan ini, siswa kami di sekolah dapat mendukung upaya perlindungan alam yang dilakukan oleh WWF-Indonesia,” tutur Wienny, kepala sekolah SD Widuri Bandung.