MENGENAL ORANGUTAN MELALUI PERMAINAN ENGKLEK ISTIMEWA DI PANDA MOBILE
Oleh: Adrian Permana (Volunteer Bumi Panda) dan Natalia Trita Agnika
Bagi generasi 90-an, permainan engklek mungkin merupakan permainan yang biasa dilakukan untuk mengisi waktu bermain. Permainan yang bisa ditemui di berbagai daerah, bahkan di berbagai negara ini sangat mudah dilakukan. Selain menyenangkan, engklek juga membuat anak-anak bersosialisasi dengan teman sepermainan serta melakukan olah fisik.
Dalam upaya menyebarkan pesan konservasi kepada anak-anak, Panda Mobile mengadopsi permainan engklek tersebut. Namun, truk edukasi lingkungan hidup milik WWF-Indonesia ini mengemasnya menjadi permainan engklek yang istimewa. Permainan tersebut bukan sekadar engklek biasa namun bersifat edukatif. Sebuah alas berukuran besar diberi gambar berupa kotak-kotak dan informasi sesuai dengan tema satwa yang menghiasinya, misal tema orangutan, harimau, atau gajah. Gambar satwa yang menarik membuat anak-anak makin tertarik.
Secara bergiliran, anak-anak melempar dadu raksasa ke kotak engklek yang diberi nomor 1 sampai 8. Pemain yang melempar dadu tersebut akan membacakan fakta mengenai satwa sesuai dari tema engklek tersebut. Permainan engklek ini dipandu oleh kakak fasilitator yang akan menjelaskan lebih lanjut tentang informasi yang tertera. Sebagian besar anak-anak belum pernah memainkan permainan engklek sehingga mereka sangat antusias. Salah satu contohnya adalah para siswa dari TK dan SD Widuri dan SD lainnya (SD Baleh Pertiwi, SD Pasir Paros, SD Mekarsari, Korpri 1, Korpri 2, Korpri 3, TK Anak Bintang) yang tergabung dalam kegiatan kunjungan Panda Mobile WWF-Indonesia di Bandung pada Kamis (28/07/2016) silam.
Pada hari itu, tema engklek yang dimainkan adalah tema orangutan. Melalui permainan engklek tersebut, mereka jadi tahu tentang makanan orangutan, perbedaan antara orangutan Sumatera dan orangutan Kalimantan, serta peranan orangutan bagi ekosistem. Tak hanya itu, melalui permainan ini, mereka tahu bahwa orangutan juga membantu pertumbuhan pohon baru. Melalui perilakunya yang sering mematahkan dahan pohon dan mengambil daun-daunan ketika makan atau membuat sarang, bagian atas pohon menjadi terbuka. Hal ini akan membuat sinar matahari dapat menyeruak hingga ke permukaan tanah. Pohon-pohon kecil pun akan mendapat sinar matahari dan tumbuh dengan cepat. Para siswa sangat terkesan karena permainan engklek sudah sangat jarang dilakukan. Secara tak langsung, melalui permainan ini mereka juga diajak untuk melestarikan permainan-permainan tradisional.
Selain melalui permainan engklek, sekitar 450 siswa yang mengikuti kegiatan Panda Mobile tersebut juga mendapatkan pesan konservasi melalui storytelling. Cerita tentang “Pemburu, Orangutan, dan Harimau” membuat mereka jadi lebih mencintai satwa-satwa dilindungi tersebut. Cara mendongeng yang menarik dan lucu membuat mereka hanyut dalam cerita. Harapannya, mereka makin mengenal dan mencintai orangutan, satwa payung yang merupakan satu-satunya kera besar di wilayah Asia.
Anak-anak tersebut sudah mengenal orangutan lebih dekat dan timbul rasa untuk melindungi dan menjaganya melalui gaya hidup hijau. Bagaimana dengan Anda?
Mari kita juga menjadi Sahabat Orangutan.
HAPPY WORLD ORANGUTAN DAY!