MENGENAL KEANEKARAGAMAN HAYATI BERSAMA PANDA MOBILE DI SEKOLAH CIKAL AMRI
Oleh: Suci Dwi Pangestu (Volunteer Panda Mobile)
Di hadapan sekitar 140 siswa kelas 6 SD dan kelas 7 SMP, Panda Mobile WWF-Indonesia berbagi informasi tentang keanekaragaman hayati di Sekolah Cikal Amri, Jakarta Timur, pada Senin (21/05) yang lalu.
Dalam acara talk show, Hanna Astaranti, Koordinator Panda Mobile WWF-Indonesia menjelaskan tentang keanekaragaman hayati, termasuk di dalamnya tentang jenis-jenis keanekaragaman hayati, ancamannya, serta solusi untuk melestarikan keanekaragaman hayati tersebut. Talk show tersebut juga dihadiri oleh Susi (Dinas Lingkungan Hidup Jakarta), Nadia (Biodiversity Warrior Komunitas KEHATI), dan Melanie Subono (figur publik yang peduli lingkungan). Di akhir talk show, para siswa mendapatkan kesempatan untuk melontarkan pertanyaan.
Setelah acara talk show selesai, para siswa langsung diarahkan dan dibagi berdasarkan kelompok kelas menuju pos-pos kegiatan yang diadakan oleh Panda Mobile WWF-Indonesia. Ada pos permainan dan pos untuk kegiatan daur ulang. Pada pos permainan, tersedia tiga permainan engklek, masing-masing bertema orangutan, harimau dengan keterangan berbahasa Indonesia, dan harimau dengan keterangan berbahasa Inggris. Para siswa sangat antusias karena mereka diberikan kesempatan untuk bermain sambil belajar. Banyak siswa yang mengantri untuk mendapat giliran bermain. Pada saat yang bersamaan terdapat sesi tanya jawab seputar satwa payung bersama dengan para volunteer Panda Mobile.
Pada pos tentang kegiatan daur ulang, para siswa diajari membuat tas kain yang terbuat dari kaus bekas. Sebelum memulai kegiatan daur ulang, Suci, volunteer Panda Mobile yang bertugas di pos tersebut menjelaskan tujuan dari kegiatan daur ulang yang dilakukan pada hari itu. Suci menjelaskan bahwa pembuatan tas kain dari kaus bekas juga merupakan aksi nyata sebagai makhluk hidup untuk menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati karena dapat mengurangi penggunaan kantong plastik. Secara tidak langsung, hal tersebut juga dapat menjaga penyu dari bahaya plastik yang dibuang ke laut.
Kegiatan daur ulang berjalan lancar. Ada beberapa anak yang menuangkan kreativitas mereka dengan menghias tas kain hasil karya mereka menggunakan krayon, spidol, ataupun stiker nama yang diberikan oleh WWF-Indonesia. Alisya dan Windy, siswa Sekolah Cikal Amri berkata, “We are so happy today, because we learn something new from you, Kak. We promise to not using plastic again to bring our stuff.”
Di akhir setiap kegiatan, para siswa diajak untuk peduli terhadap lingkungan tempat tinggal mereka. Manusia hidup bersama dengan makhluk lain di Bumi sehingga kita harus menjaga satu sama lain supaya Bumi juga tetap terlindungi. Pesan lain yang mereka dapatkan adalah penggunaan plastik dan kemasan botol dapat membahayakan makhluk hidup lainnya, khususnya hewan yang hidup di laut. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif kepada para siswa dan juga sekolah. Kegiatan semacam ini juga diharapkan dapat terus dilakukan sebagai sebuah kegiatan rutin untuk media pembelajaran alternatif bagi para siswa tentang lingkungan hidup.