“MAKE SUSTAINABLE LIFE, FUN: KOLABORASI WWF INDONESIA, PEMERINTAH, DAN PELAKU BISNIS BANDUNG DALAM KAMPANYE PRODUK BERKELANJUTAN BERSERTIFKASI”
Dalam upaya meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya konsumsi dan produksi berkelanjutan, WWF-Indonesia menggelar kampanye publik Sustainable Commodities Series bertajuk “Make Sustainable Life, Fun” di Sky Tree Coffee and Eatery, Bandung. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk talkshow interaktif, lokakarya pembuatan sabun dari minyak sawit berkelanjutan, serta booth tukar baju berkelanjutan. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk melihat bahwa gaya hidup berkelanjutan bisa dimulai dari hal-hal sederhana dan bisa dilakukan siapa saja.
Untuk sesi talkshow, sendiri dihadiri oleh berbagai narasumber yang mewakili sektor penting dalam ekosistem keberlanjutan, yakni Angga Prathama selaku Sustainable Commodities Lead WWF Indonesia, Meidy Mahardani S.T.,M.Sc selaku Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Industri Disperindag Jawa Barat, Reza Farhan selaku General Manager de Braga by ARTOTEL Bandung, serta Priskilla C Wijaya selaku Soap Artisan & Founder Asiera & Co.
Masing-masing narasumber menyampaikan kontribusi dan perspektif dalam mendorong produk berkelanjutan dan pentingnya pelabelan ramah lingkungan (eco-label) serta menggunakan komoditas yang berkelanjutan khususnya turunan minyak kelapa sawit. Angga Prathama sebagai perwakilan dari WWF-Indonesia, menegaskan bahwa kampanye ini bukan bertujuan menyalahkan komoditas kelapa sawit, tetapi menyoroti pentingnya perbaikan tata kelola dalam produksi dan distribusinya. “WWF-Indonesia tidak anti sawit. Justru kami mengadvokasi agar sawit dikelola secara berkelanjutan, dengan memberikan rekomendasi dengan jalur yang baik kepada pemerintah” jelasnya.
Menjawab pertanyaan peserta mengenai cara meningkatkan produktivitas sawit tanpa ekspansi lahan, ia menambahkan bahwa WWF-Indonesia menekankan bahwa intensifikasi adalah kuncinya. Beberapa pendekatan yang tengah dilakukan antara lain penerapan regenerative agriculture, identifikasi benih untuk memperoleh bibit unggul, serta dukungan terhadap sertifikasi berkelanjutan seperti RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) bagi petani swadaya. Dengan cara ini, produksi sawit dapat meningkat tanpa harus membuka lahan baru.
Priskilla C Wijaya selaku founder Asiera & Co, brand sabun lokal ramah lingkungan menyampaikan bahwa mereka mendorong untuk menggunakan minyak kelapa sawit bersertifikasi RSPO sebagai bahan baku produk mereka. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen untuk mendukung produk berkelanjutan sejak dari hulu. Selain itu, mereka juga aktif mengedukasi konsumen tentang pentingnya membaca label produk dan memilih yang ramah lingkungan.
Reza Farhan, selaku General Manager deBraga by ARTOTEL sebagai pelaku industri perhotelan juga turut membagikan kontribusi nyata mereka dalam mendukung keberlanjutan melalui Super Sustain Menu, yang mengusung konsep ekonomi sirkular secara menyeluruh dari hulu ke hilir dan menjadi sarana edukasi langsung bagi para tamu hotel tentang pentingnya konsumsi produk berkelanjutan.
Dalam praktiknya, pihak hotel memanfaatkan limbah makanan dari operasional harian mereka untuk dijadikan pakan bebek melalui pengelolaan limbah yang baik. Bebek-bebek yang diberi makan dari hasil waste management kemudian dibeli kembali oleh pihak hotel, diolah menjadi hidangan, dan dimasak menggunakan minyak sawit berkelanjutan.
Tidak berhenti di situ, komponen lain dari menu seperti sayur dan bumbu juga didapatkan langsung dari petani lokal, memperkuat dukungan terhadap produk dalam negeri yang ramah lingkungan. Pemerintah pun ikut terlibat dalam mendukung sistem ini, menjadikan kolaborasi antara sektor swasta, komunitas lokal, dan pemerintah sebagai kekuatan utama dalam menciptakan ekosistem yang saling menopang.
Sementara itu dari sisi pemberdayaan industri, Meidy Mahardani S.T.,M.Sc selaku Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Industri Disperindag Jawa Barat, menjelaskan bahwa pemerintah juga memiliki peran sebagai penghubung antara produsen, konsumen, dan kebijakan. Salah satu tujuan utamanya adalah mendorong edukasi publik terkait transformasi berkelanjutan yang biasanya dilakukan melalui program “Konsumen Cerdas” dan pembinaan pelaku industri kecil agar mampu bertransformasi ke arah produksi yang lebih hijau.
Selain talkshow, kampanye ini juga yang mengajak peserta untuk langsung praktik dalam mengolah turunan minyak sawit berkelanjutan yakni dalam pembuatan sabun batangan bersama Asiera & Co. Peserta belajar tentang proses produksi sabun berbasis bahan ramah lingkungan. Lewat kegiatan ini, peserta mendapat gambaran nyata bahwa sawit, jika dikelola dengan baik, bisa menjadi bahan baku yang bermanfaat dan berkelanjutan.
Tak hanya itu, acara ini juga diramaikan dengan aktivitas tukar baju bersama Sedekah Barang Bandung sebagai bentuk edukasi tentang ekonomi sirkular dan pengurangan limbah tekstil sektor yang juga menyumbang emisi karbon cukup besar. Kegiatan ini mengajak peserta untuk memperpanjang usia pakaian dan mengurangi konsumsi barang baru yang tidak lagi digunakan.
Selama acara, para narasumber menekankan bahwa setiap orang dapat berkontribusi dalam mewujudkan konsumsi dan produksi berkelanjutan. Beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan antara lain, memilih produk dengan label ramah lingkungan seperti RSPO, mengurangi limbah dengan cara membeli sesuai kebutuhan, serta mendukung usaha lokal yang menerapkan praktik berkelanjutan.
“Make it sustain, stay healthy. With healthy, we can do anything” tutup Reza Farhan mewakili deBraga by ARTOTEL Bandung menyampaikan harapannya bahwa kampanye ini bisa menjadi pemicu lebih banyak inisiatif serupa ke depan. Melalui kampanye “Make Sustainable Life, Fun”, WWF-Indonesia dan mitra kolaboratif ingin menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar wacana, tetapi bisa menjadi gaya hidup yang menyenangkan, terjangkau, dan bisa diterapkan mulai dari sekarang.