KEBUDAYAAN DAN KESENIAN LOKAL WARNAI PERTEMUAN TAHUNAN HOB
Kebudayaan dan kesenian kelompok masyarakat adat di wilayah Heart of Borneo (HoB) akan menjadi pembahasan penting pada pertemuan ke-5 tiga negara penggagas inisiatif tersebut (The 5th HoB Trilateral Meeting). Kota Balikpapan, Kalimantan Timur akan menjadi tuan rumah forum internasional itu yang akan digelar pada 21-22 September 2011.
Pertemuan ke-5 tiga negara inisiator HoB
Heart of Borneo adalah inisiatif tiga negara yakni Brunei, Malaysia, dan Indonesia sebagai upaya untuk melindungi keberlanjutan 220.000 km2 hutan hujan tropis yang masih tersisa di Borneo dengan cara memberikan solusi ekologi dan ekonomi yang nyata.
Visi pembangunan ekonomi berkelanjutan yang termaktub dalam upaya serius tiga negara tersebut direfleksikan melalui Deklarasi Heart of Borneo yang disepakati pada Februari 2007.
Selain diskusi mendalam yang diikuti oleh para tokoh pemerintahan tiga negara, perhelatan tersebut juga akan dimeriahkan oleh rangkaian presentasi dan “grass-root events” termasuk diantaranya Pameran Photovoices yang menampilkan foto-foto terbaik para fotografer lokal serta pameran kerajinan tangan, serta peluncuruan buku Photovices (Buku Potret Diri Labian-Leboyan). Tidak hanya itu, pada kesempatan yang sama Photovoices juga menggelar talkshow tentang fotografi komunitas yang menghadirkan sejumlah fotografer lokal dan pembicara dari National Geographic.
Pertemuan tahunan ini yang dihadiri oleh delegasi dari Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia serta para pengamat di tingkat lokal dan internasional mengangkat tema “Pariwisata berkelanjutan: mensinergikan alam dan budaya” (Sustainable Tourism: When Nature and Culture blends). Tema ini pulalah yang diartikulasikan dalam peluncuran buku destinasi wisata Kalimantan Tengah terbaru.
Pada forum diskusi resmi yang berlangsung selama dua hari, para peserta diskusi akan meninjau catatan pencapaian HoB serta implementasi Rencana Aksi Strategis HoB. Isu lainnya yang juga masuk dalam agenda diskusi adalah peluang mengembangkan Sekretariat HoB yang permanen dan mekanisme pendanaan berkelanjutan untuk HoB. Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Indonesia juga akan meluncurkan website HoB Indonesia, sebagai jendela untuk mengkomunikasikan pembangunan terkini di HoB ke seluruh warga dunia.
Forum para mitra Heart of Borneo
Masih bagian dari pertemuan tersebut, sejumlah mitra HoB juga akan duduk bersama dalam “HoB Partners Forum” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia dan Kelompok Kerja Nasional pada Jumat, 23 September. Dialog setengah hari ini ditujukan untuk membantu mengembangkan kerjasama yang lebih terkoordinir menuju pembangunan berkelanjutan di HoB sekaligus juga menjadi wadah yang mempertemukan para pemangku kepentingan dan mitra yang memiliki peran strategis dalam pengembangan ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam untuk bersinergi menuju ekonomi hijau.
Kemajuan yang signifikan telah dicapai oleh pemerintah tiga negara yang mulai mengimplementasikan konsep ekonomi hijau. Para aktor pemerintahan tersebut memahami pentingnya peran institusi, kelompok masyarakat sipil, serta pelaku bisnis yang perwakilannya juga turut hadir dalam forum tersebut. Diskusi akan fokus pada premis yang mematahkan mahzab ekonomi “business as usual” yang diyakini tidak mampu menjamin kesejahteraan ekonomi masyarakat, bahkan berperan besar bagi menipisnya sumber daya alam serta hilangnya jasa ekosistem; fenomena yang kini terjadi. Para peserta forum mitra HoB juga direncanakan akan mengikuti kunjungan lapangan dan seremoni penanaman pohon di Hutan Lindung Sungai Wain pada Jumat sore.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Christopher Greenwood
International Communications Manager,
Heart of Borneo Initaitive, WWF
Tel: +60 128281214, E-mail: cgreenwood@wwf.org.my