GURU DI JAKARTA, DEPOK, DAN BOGOR MEMBANGUN STRATEGI PELIBATAN INSTITUSI SEKOLAH DALAM PROGRAM PLASTIC SMART CITIES
Pada Kamis, 6 Mei 2021 lalu, Yayasan WWF Indonesia melaksanakan kegiatan diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) yang dihadiri oleh perwakilan guru tingkat SD dan SMP dari daerah Jakarta, Bogor, dan Depok dengan topik “Membangun Strategi Pelibatan Institusi Sekolah dalam Program Plastic Smart Cities”. Dipandu langsung oleh pakar pendidikan, Bukik Setiawan, ketua dan pendiri Komunitas Guru Belajar, diskusi dipenuhi dengan berbagai opini, observasi, dan ide-ide terkait dengan penanganan polusi sampah plastik di kawasan sekolah. Pokok diskusi selanjutnya dipecah menjadi 3 subtopik, yaitu 1) perilaku dan kebiasaan murid di sekolah; 2) program, kebijakan, inisiatif, dan peran perangkat sekolah dalam mendukung pengurangan polusi sampah plastik; dan 3) media yang menarik untuk upaya kampanye.
Dari topik yang didiskusikan, perwakilan guru menilai siswa sebetulnya sudah terpapar informasi terkait sampah plastik, namun untuk implementasi pembatasan sampah plastik, masih terbilang kurang konsisten dan fasilitas sekolah belum mendukung untuk pembatasan sampah plastik dilakukan. Meskipun begitu, beberapa sekolah telah melaksanakan berbagai upaya pembatasan dan penanganan sampah plastik, salah satunya adalah Sekolah Anak Indonesia (SAI) Sentul, yang telah memulai berbagai kegiatan yang melibatkan siswa, salah satunya adalah Jumsih, atau Jumat bersih, di mana siswa membersihkan dan memilah sampah-sampah di area sekolah. Contoh lainnya adalah di SDN Tugu 3 Depok yang sudah mulai menginstruksikan seluruh perangkat sekolah beserta pedagang kantin untuk tidak menyediakan kemasan plastik, sehingga seluruh siswa diwajibkan membawa peralatan makannya sendiri ketika membeli makanan atau minuman di kantin, diikuti dengan peningkatan pemahaman terhadap sampah plastik. Untuk media upaya kampanye, para guru memberikan pendapat bahwa pengaplikasian pembelajaran dalam KBM dengan partisipasi siswa secara penuh, menggunakan media sosial yang dikemas dengan menarik, dan menggunakan perangkat permainan papan.
Kegiatan diskusi kelompok terarah ini merupakan langkah awal dari pelibatan dan implementasi program Plastic Smart Cities di lingkungan sekolah, sehingga melalui diskusi ini, diharapkan terdapat diskusi-diskusi lanjutan untuk mewujudkan program pembatasan dan penanganan sampah plastik di lingkungan sekolah.