GENERASI SMART: CARA SISWA SISWI SDN BEJI 4 MENGURANGI SAMPAH PLASTIK DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Jumat, 12 September 2024. Pagi itu tim Panda Mobile berkunjung ke salah satu SD di wilayah Beji, Depok, Jawa Barat tepatnya ke SDN Beji 4. Sejak memasuki lingkungan sekolah ini, saya mengamati terasa ada yang berbeda dengan sekolah yang saya kunjungi ini.
Kami kemudian masuk ke ruang kelas bersama dengan tim WWF-Indonesia lainnya dengan disambut senyum hangat oleh siswa-siswi yang duduk dengan rapi di tempatnya masing-masing dan siap memulai kegiatan.
Dugaan saya ternyata benar, sekolah ini sudah menerapkan kebijakan “zero waste” atau bebas sampah, di mana siswa didorong untuk membawa bekal tanpa kemasan plastik, menggunakan botol minum yang dapat diisi ulang, serta memanfaatkan barang-barang ramah lingkungan dalam kegiatan sehari-hari. Itulah kenapa saya merasa sekolah ini berbeda.
Memang di era digital yang semakin maju, tumbuhnya kesadaran lingkungan pada anak-anak kian menonjol. Generasi yang sering disebut sebagai "Generasi Smart" menunjukkan kepedulian tinggi terhadap isu-isu lingkungan, terutama dalam hal pengurangan sampah plastik. Melalui pendidikan yang lebih inklusif dan aktivitas kreatif, anak-anak mulai mengembangkan kebiasaan dan pemahaman akan pentingnya menjaga bumi tetap lestari.
“Siapa disini yang membawa botol minum sendiri?” serentak setiap anak berlomba-lomba lebih dahulu mengangkat tangannya sembari berusaha menunjukan botol minum yang dibawanya. Pertanyaan sederhana yang memperlihatkan bahwa mereka terlibat aktif dalam program sekolahnya untuk b upaya pengurangan sampah plastik. Antusiasme yang ditunjukkan siswa siswi SDN Beji 4 dalam menjawab satu pertanyaan ini pun dilakukan saat sesi pemaparan materi Plastic Smart Cities.
Pendidikan lingkungan di sekolah membantu anak-anak memahami pentingnya menjaga alam, terutama dalam mengurangi sampah plastik. Program seperti proyek atau kegiatan ekstrakurikuler tentang lingkungan, efektif dalam menumbuhkan kesadaran mereka. Anak-anak belajar tentang siklus plastik, dampak pencemaran plastik, dan cara sederhana untuk mengurangi penggunaan sehari-hari.
Layaknya baterai yang terisi penuh, semangat siswa siswi tidak juga surut, justru semakin meningkat ketika diajak dalam permainan ular tangga bertemakan plastik, tim Panda Mobile menamainya Monopoli Plastic Rangers. Cara bermainnya adalah membagi para siswa dalam beberapa kelompok kecil dan bermain secara bergiliran. Ada 4 tantangan yang harus diselesaikan, yaitu tanya sampah, tebak sampah, fakta sampah, dan beraksi. Ternyata, dari seluruh tantangan yang ada dalam permainan, para siswa berhasil menyelesaikannya dengan baik. Bahkan, tampak ingin terus bermain walaupun waktu sudah selesai.
Semoga dengan kehadiran Panda Mobile, dapat memberikan kesan tersendiri bagi siswa dan siswi SDN 4, Beji. Dan harapannya, penerapan zero waste di sekolah dapat terus berlanjut.