Apakah kamu tahu asal-usul seafood yang biasa kamu makan? Ketidakjelasan tempat penangkapan, alat tangkap yang merusak, hingga cara budi daya yang mencemari lingkungan sekitar hingga saat ini masih dihadapi konsumen ketika mencari hidangan laut (seafood) yang ramah lingkungan.

Kini Seavers tak perlu khawatir, Fish ‘n Blues yang merupakan merek dagang dari PT Samudera Eco Anugrah (SEA) Indonesia telah ikut menandatangani Ikrar untuk Seafood yang Bertanggung Jawab pada tanggal 9 Juli 2015. Fish ‘n Blues  telah memastikan produk perikanan yang mereka sediakan, seperti ikan, udang, kepiting dan kerang diperoleh dengan cara ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem di alam. Produk-produk mereka berasal dari nelayan dan petambak binaan LSM di bawah JARING-Nusantara yang memiliki komitmen untuk melakukan praktik perikanan dan budi daya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dengan mengisi formulir Ikrar Keterlacakan Hidangan Laut (Pledge for Seafood Traceability), Fish ‘n Blues telah membuktikan dirinya sebagai retailer dan supplier seafood ramah lingkungan pertama di Indonesia. Layanan mereka sekarang tersedia di daerah Jakarta dan Bali. Seavers bisa cek akun Instagram mereka di http://instagram.com/fishnblues_id.

Sebelumnya, pada tanggal 4 Juni 2015, PT SEA Indonesia telah secara resmi menjadi anggota Seafood Savers dan akan menjalani program perbaikan perikanan tangkap (Fisheries Improvement Program/FIP) dan budi daya (Aquaculture Improvement Program/AIP) di bawah dampingan tim perikanan tangkap dan budi daya WWF-Indonesia.

Direktur Utama PT SEA Indonesia Ranggi Fajar Muharam mengatakan bahwa Ikrar untuk Seafood yang Bertanggung Jawab ini sangat baik sebagai ajang untuk menunjukkan asal-usul produk Fish ‘n Blues karena konsumen berhak mengetahui asal-usul seafood yang mereka konsumsi. Fish ‘n Blues sendiri sangat mendukung ikrar ini demi terwujudnya bisnis perikanan yang berkelanjutan di Indonesia.

Dengan mengkonsumsi produk seafood yang berkelanjutan dari Fish ‘n Blues, Seavers telah berpartisipasi menjaga kelestarian laut dan sumber daya perikanan Indonesia serta membantu perekonomian nelayan dan pembudidaya skala kecil.

Penulis: Novita Eka Syaputri (Seafood Savers Communication Assistant