FESTIVAL #BELIYANGBAIK : MENGENALKAN PRODUK-PRODUK RAMAH LINGKUNGAN KE PUBLIK
Oleh: Natalia Trita Agnika
Sabtu (08/08) sore lalu, sekelompok anak kecil nampak asyik mewarnai dan menghias core tisu Tessa di area taman Bintaro Jaya Xchange Mall, Tangerang. Karton bekas berbentuk silinder itu pun disulap menjadi sebuah pot mungil dengan aneka hiasan yang diisi dengan bibit tanaman dan media tanam. Di sekeliling mereka, para orangtua nampak asyik menyemangati dan memotret dengan kamera ponsel.
Seorang ibu bernama Intan menunggui anaknya yang masih kecil. Sembari sang buah hati mewarnai, perempuan yang tinggal di daerah Ciputat ini menyimak penjelasan tentang Tessa Tissue, sebuah produk yang sudah bersertifikasi FSC. “Saya sering lihat logo itu di kemasannya, tapi saya tidak tahu apa artinya,” tuturnya. Logo FSC (Forest Stewardship Council) memberikan jaminan bahwa produk tersebut menggunakan kayu yang berasal dari sumber yang legal, dibuat dengan kaidah yang memperhatikan kelestarian alam, dan tidak membahayakan ekosistem. Beberapa pengunjung lainnya pun banyak yang tidak mengetahui hal tersebut sebelum mereka datang mengunjungi Festival #BeliYangBaik yang diselenggarakan oleh WWF-Indonesia pada 8-9 Agustus 2015 silam di Bintaro Jaya Exchange Mall, Tangerang Selatan.
Festival #BeliYangBaik merupakan kampanye kepada publik supaya lebih berani bertanya mengenai asal produk yang hendak dibeli serta memperkenalkan kepada publik produk-produk yang sudah bersertifikat ramah lingkungan (eco-label), seperti FSC, MSC, ASC, dan RSPO. Beragam booth dari mitra perusahaan yang merupakan produsen produk-produk berlabel ramah lingkungan turut mewarnai festival tersebut, di antaranya Fish 'n Blues, Mother’s Choice, Tissue Tessa, Lock&Lock, Toyota, Faber Castell, dan Tetra Pak.
Mengusung konsep “Warung Seafood” dan “Kios Hutan”, bazaar yang ada di Festival #BeliYangBaik menampilkan produk-produk yang berasal dari laut dan hutan. Di booth Seafood Savers, pengunjung dijelaskan bahwa ikan tuna yang dujial merupakan ikan tuna yang ditangkap dengan mengunakan pancing ulur yang tak merusak terumbu karang. Untuk lebih menarik perhatian para pengunjung, Chef Andrian Ishak, pakar molecular gastronomy, melakukan demo masak di panggung utama. Andrian yang juga Champion WWF untuk Kampanye #SOSharks ini memasak menu Smoke Tuna with Sambal Korek. Tuna yang digunakannya adalah produk dari “Fish ‘n Blues” yang ditangkap dengan alat tangkap ramah lingkungan oleh nelayan skala kecil yang tergabung dalam kelompok binaan JARING-Nusantara.
Chef Andrian mengatakan bahwa ia sangat menyukai acara hari itu yang mengajak konsumen untuk lebih peduli terhadap asal produk yang mereka beli. Menurutnya, konsumen juga memiliki peranan penting dalam kelestarian alam. “Sayangnya, banyak orang yang kurang aware dan bahkan tidak peduli dari mana ikannya berasal,” ujarnya.
Selain tuna, Chef Andrian juga menggunakan margarin Mother’s Choice yang sudah berlabel RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), atau mengandung minyak sawit yang berasal dari sumber yang bertanggung jawab. Chandra Widianata, Staf Marketing Sinar Meadow sebagai produsen Mother’s Choice, mengatakan bahwa masyarakat perlu diedukasi mengenai Kampanye #BeliYangBaik. “Kami sangat terbuka untuk acara join campaign seperti ini,” ujar Chandra.
Festival #BeliYangBaik hari itu mampu menggaet pengunjung dalam segmentasi keluarga. Aneka aktivitas menarik dan mendidik bagi anak-anak juga digelar di sana. Sebut saja games engklek di booth Panda Mobile yang mengajarkan kepada anak-anak tentang orangutan. Selain itu, ada area workshop di mana anak-anak belajar membuat wayang tavip dari plastik bekas.
Seluruh anggota keluarga pun dihibur dengan pertunjukan Wayang Tavip bertema lingkungan hidup. Salah satunya cerita berjudul “Nenek Moyangku Seorang Pelaut” yang berkisah tentang ekosistem laut dan mengapa kita harus memilih produk laut dengan sumber yang jelas.
Ketika malam semakin larut, suasana dibuat semakin hangat dengan penampilan Jamaica Café. Sebelumnya, grup akapela tersebut berbincang-bincang tentang gaya hidup hijau bersama Davina Hariadi, Champion WWF-Indonesia untuk Kampanye #BeliYangBaik. Davina menjelaskan bahwa dengan menjadi konsumen yang kritis dan peduli akan asal-usul produk yang dibeli, kita dapat mendorong produsen untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan. ""Hal-hal sederhana yang biasa kita lakukan sehari-hari bisa menyelamatkan kelestarian bumi kita,” serunya.
Iko dan Anton, personel Jamaica Café, bercerita bahwa mereka berusaha mengurangi sampah plastik dengan menggunakan kantong belanja sendiri atau menolak penggunaan kantong plastik ketika berbelanja. Beberapa contoh gaya hidup hijau lainnya yang bisa kita lakukan sehari-hari dapat kita pelajari dengan mengunduh Stiker BBM Green Lifestyle. Selain menjadi konsumen yang kritis dalam memilih produk yang baik, kita juga dapat melakukan aksi nyata menyelamatkan lingkungan dengan menjadi WWF Warrior. Tak perlu menjadi superhero untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Kita bisa memulainya dari diri sendiri.