DKI JAKARTA DAN 4 KOTA BESAR LAIN PERKUAT AKSI GLOBAL EARTH HOUR 2010
Embargo: 18 Maret 2010 Pukul 10.00 WIB
- Earth Hour 2010 targetkan jangkau lebih dari 1 milyar orang di 5000 kota di dunia
- 1882 kota di 110 negara telah menyatakan komitmen partisipasi EARTH HOUR 2010
JAKARTA: Untuk kedua kalinya, tahun 2010 adalah momentum bagi Indonesia untuk turut menyuarakan dukungan dalam kampanye global EARTH HOUR. Bersama dengan pemimpin kota C40 – Climate Leadership Group – dan sebagai salah satu negara G20, DKI Jakarta menyatakan komitmennya untuk berpartisipasi mematikan lampu selama 1 jam, pada hari Sabtu, 27 Maret 2010, pukul 20.30 – 21.30. Hal ini dinyatakan secara resmi oleh DR. Ing. H. Fauzi Bowo, DUTA EARTH HOUR Indonesia, dalam kesempatan Pertemuan Mitra Pendukung dan Konferensi Pers EARTH HOUR 2010 di Shangri-la Jakarta hari ini.
“Sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan DUTA EARTH HOUR Indonesia, saya bersedia menjadi tuan rumah bagi kegiatan ini. Diharapkan EARTH HOUR 2010 dapat berkontribusi menjadikan Jakarta kota yang lebih efisien sekaligus pelopor dalam upaya penanggulangan perubahan iklim. Selain itu, saya juga menghimbau agar pemimpin-pemimpin kota besar lain yang memiliki konsumsi listrik tinggi dapat mendukung partisipasi EARTH HOUR di kota masing-masing dan mereplikasi keberhasilan EARTH HOUR Jakarta.”
Pernyataan dukungan ini merupakan salah satu tindakan nyata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap kampanye hemat energi dan perubahan iklim global, setelah sebagai bagian dari C40 berpartisipasi di Climate Summit for Mayors di Kopenhagen, December 2009, dan mengeluarkan komitmen pengurangan emisi di Jakarta hingga 30% dari BAU hingga 2030.
Bentuk partisipasi yang ditunjukkan Jakarta adalah komitmen memadamkan lampu di 5 (lima) ikon kota, yaitu:
- Bundaran HI dan air mancurnya
- Monas dan air mancur menarinya
- Gedung Balai Kota
- Patung Pemuda
- Air Mancur Patung Arjuna Wiwaha.
Mengikuti kesuksesan yang diraih tahun lalu, telah banyak mitra korporasi WWF-Indonesia, terdiri atas instansi pemerintah dan pihak swasta, telah menyatakan komitmennya terhadap EARTH HOUR dan akan mematikan gedung kantor mereka yang sebagian besar diantaranya berada sepanjang kawasan Sudirman, Thamrin, dan Kuningan. Selain itu, mereka secara sukarela menginformasikan kepada rekanan dan masyarakat dalam jejaring mitra korporasi tersebut.
Tambahan lagi, kelompok pelajar, mahasiswa, dan komunitas di beberapa kota besar Jawa – Bali, seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali, juga menunjukkan antusiasme tinggi untuk berpartisipasi. Bahkan, Walikota Yogyakarta telah menyatakan dukungannya dan bersedia mematikan Tugu sebagai bagian dari ikon kota tersebut.
Fitrian Ardiansyah, Direktur Program Iklim dan Energi, WWF-Indonesia: “EARTH HOUR adalah saatnya mengingatkan masyarakat global pada emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan kontribusinya pada perubahan iklim. Sekaligus, mengingatkan masyarakat Indonesia pada konsumsi listrik nasional kita yang masih terfokus di Jawa – Bali sebesar 78% dari total keseluruhan konsumsi listrik nasional, karena 68% konsumennya berada di pulau Jawa-Bali. Bagian Indonesia yang lain mendapatkan porsi yang lebih kecil. Kegiatan 1 hari EARTH HOUR ini adalah aksi simbolis. Faktor terpenting dari keberhasilan penanggulangan perubahan iklim adalah perubahan gaya hidup hemat energi dalam jangka panjang.”
Pada tanggal 16 Maret 2010 lalu, masyarakat Hindu di Bali baru saja merayakan Hari Nyepi yang juga berarti hari tanpa listrik selama 24 jam. Budaya lokal yang telah berlangsung selama beratus tahun ini sebenarnya turut mendukung program penghematan energi dan perubahan gaya hidup.
Dalam kegiatan EARTH HOUR yang bersejarah ini, kita akan melihat ratusan juta manusia berkumpul di taman, jalanan, alun-alun kota, dan rumah di seluruh dunia untuk menyaksikan aksi memadamkan lampu pada ikon kota, nasional, maupun dunia, termasuk gedung-gedung pencakar langit, sambil menikmati atmosfer kegiatan unik EARTH HOUR.
“Apakah hanya bergabung dengan komunitas di alun-alun kota untuk menyaksikan lampu kota yang padam atau menjadi tuan rumah pemadaman lampu di rumah Anda sendiri bersama keluarga dan orang terdekat, saya mendorong setiap orang menjadi bagian dari kesempatan bersejarah di seluruh dunia. Matikan lampu Anda, rayakan bersama planet bumi, nikmati momentum, dan pikirkan masa depan planet tempat hidup kita,” ujar Fitrian. Ubah dunia dalam 1 jam!
Apa yang dapat ANDA lakukan untuk EARTH HOUR 2010:
- Klik website resmi EARTH HOUR 2010 Indonesia: www.earthhour.wwf.or.id
- Sign-up dengan klik bohlam lampu-nya dan isi formulir
- Punya facebook? Join Cause “Dukung EARTH HOUR Indonesia”
- Twitter Earth Hour Indonesia atau selalu tulis #EarthHourIndonesia tiap kali menulis dukungan terhadap EARTH HOUR 2010 ke semua follower.
Narasumber:
- Fitrian Ardiansyah, Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia, email: fardiansyah@wwf.or.id, Hp: +62-812 935 5105
- Muhamad Suhud, Koordinator Energi, email:msuhud@wwf.or.id, Hp: +62-812 181 7973
- Indra Sari Wardhani, Staf Peneliti Energi, email: iwardhani@wwf.or.id, Hp: +62-815 166 2198
- Verena Puspawardani, Koordinator Kampanye, email: vpuspawardani@wwf.or.id, Hp: +62-818 897383.
Catatan untuk editor:
- B-roll dan foto-foto tentang EARTH HOUR dapat didapati di www.earthhour.panda.org
- Andy Ridley, Pendiri dan Direktur Eksekutif Earth Hour dapat dihubungi untuk interview.
Untuk informasi tentang Earth Hour 2010 atau kesempatan untuk interview dengan Andy Ridley, silahkan hubungi: Kirsten Hodgon, Communications Director, Earth Hour Global Tel: +61 (0) 424 507 095 Email: khodgon@wwf.org.au
Tentang EARTH HOUR
Earth Hour adalah sebuah inisiatif perubahan iklim global WWF. Seluruh kalangan individu, bisnis, pemerintah dan komunitas diundang untuk mematikan lampu selama satu jam pada hari Sabtu, 27 Maret 2010 pukul 8:30 malam untuk menunjukkan dukungan tindakan terhadap perubahan iklim. Kegiatan ini pertama kali diadakan di Sydney tahun 2007, dimana 2 juta orang mematikan lampu mereka. Di tahun 2008, lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia ikut ambil bagian. Pada tahun 2009, Earth Hour mencapai angka 1 miliar orang di 4,088 kota besar dan kecil di 88 negara dan menjadikannya sebagai demonstrasi publik terbesar untuk aksi perubahan iklim yang pernah diadakan.
TENTANG WWF-INDONESIA
WWF adalah organisasi konservasi global mandiri dan didirikan pada tahun 1961 WWF mulai bekerja di Indonesia pada awal 1960-an melakukan penelitian pada badak dan harimau di Jawa dan. Pada April 1998, berubah menjadi organisasi nasional Indonesia dengan bentuk yayasan. WWF-Indonesia merupakan bagian independen dari jaringan global WWF dan afiliasinya yang bekerja di 110 negara di dunia. Kantor sekretariat WWF-Indonesia memimpin dan mengoordinasi 23 kantor lapangan dengan lebih dari 300 staf. Upaya konservasi WWF-Indonesia saat ini dilakukan di kawasan-kawasan lindung di 16 propinsi di Indonesia.
Visi WWF-Indonesia adalah konservasi keanekaragaman hayati Indonesia untuk kesejahteraan generasi sekarang dan masa depan. Misi WWF-Indonesia adalah memelihara keanekaragaman hayati Indonesia dan mengurangi dampak aktivitas manusia. Selebihnya tentang WWF-Indonesia, klik www.wwf.id