BUKA BERSAMA BERKESAN DI BUMI PANDA
Oleh: Sani Firmansyah dan Natalia Trita Agnika
Tahun ini Bumi Panda, rumah edukasi lingkungan milik WWF-Indonesia, kembali menggelar acara buka puasa dengan tema “Buka Bersama Berkesan di Bumi Panda”. Kegiatan yang diselenggarakan pada Selasa (30/06) lalu tersebut dihadiri oleh sejumlah Supporter setia WWF-Indonesia, perwakilan sekolah di Kota Bandung sebagai mitra Bumi Panda, mitra venue di Kota Bandung, staff WWF-Indonesia, dan anak-anak panti asuhan yang sengaja diundang untuk berbagi kebahagiaan dan mendapat pengetahuan mengenai lingkungan.
Sambil menunggu waktu berbuka puasa, para tamu undangan diajak berkeliling Bumi Panda dan mendapat penjelasan mengenai beragam kerja konservasi yang dilakukan WWF-Indonesia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai gaya hidup ramah lingkungan yang dapat membantu kelestarian alam. Diskusi berjudul “Pengaruh Gaya Hidup terhadap Konservasi Lingkungan” ini dibawakan oleh salah seorang staf WWF-Indonesia, Primayunta. Dalam diskusi tersebut disampaikan bahwa usaha untuk menjaga bumi beserta isinya sudah ada perintahnya di dalam Al-Quran dan Hadist serta telah berlangsung sejak zaman Nabi Muhammad S.A.W.
Salah satu sabda Rasulullah SAW yang dikutip Prima adalah tentang keutamaan menjaga dan melestarikan alam dengan kegiatan menanam pohon. “Jika kita menanam pohon pasti akan mendatangkan banyak manfaat. Selain buah dan berbagai khasiat dari akar hingga daun, pepohonan terbukti menghasilkan oksigen yang dibutuhkan manusia serta hewan,” jelasnya.
Setelah berdiskusi, tamu undangan membaca Surat Al-Qashas bersama-sama. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk tidak membuat kerusakan di muka bumi. Tausyiah yang dibawakan oleh Ustadzah Teh Sasa Esa dengan tema “Mentafaquri (merenungkan) Nikmat Dunia” makin memberikan bekal siraman rohani agar manusia menjaga keseimbangan alam. “Apabila ada bencana alam yang terjadi, jadikan sebagai pengingat bagi kita bahwa bila alam terganggu, tentu kehidupan manusia pun akan ikut terganggu,” terang Teh Sasa.