BORNEO FESTIVAL; POTRET KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN BUDAYA BUMI BORNEO
Oleh Masayu Yulien Vinanda
Jakarta (22/04)Dalam rangka memperingati hari bumi, WWF-Indonesia bekerjasama dengan Gandaria City menggelar Borneo Festival dengan tema “Taking the Heart of Borneo Message to the City,” selama 4 hari mulai Kamis (19/04) hingga Minggu (22/04) di Gandaria City, Jakarta Selatan. Festival tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan alam dan budaya Borneo khususnya Kalimantan kepada masyarakat urban di Jakarta.
Bak pepatah tak kenal maka tak sayang, acara tersebut diharapkan mampu meningkatkan kepedulian publik dalam upaya pelestarian alam dan budaya di bumi Borneo khususnya Kalimantan yang saat ini tengah terancam oleh beragam isu lingkungan dan pembangunan yang tidak pro lingkungan.
Selama 4 hari tersebut, setiap harinya pengunjung mal disuguhi pameran foto yang menggambarkan keindahan alam dan budaya di Jantung Kalimantan, pagelaran budaya yang berupa beragam tarian tradisional dan sajian musik khas Kalimantan, demonstrasi tato tradisional Dayak, serta talkshow yang menampilkan sejumlah pembicara dari WWF yang aktif menggiatkan upaya konservasi dan penyadartahuan masyarakat tentang isu lingkungan di wilayah Borneo.
Semarak kostum dan keindahan gemulai gerak tubuh para penari menjadi atraksi yang mengundang decak kagum para pengunjung. Salah satunya dalah tarian untuk penyembuhan “Wadian Dadas Wadian Bawo” dari Kalimantan Tengah. Tak ketinggalan tarian lainnya dari Dayak Bahau dan Dayak Kayaan Kalimantan Barat serta tarian ""Kancit Letto"" perwakilan dari Kalimantan Timur turut menambah kemeriahan acara tersebut.
Pada puncak Borneo Festival yang digelar bertepatan dengan hari bumi, Minggu (22/04), WWF-Indonesia dan Gandaria City meraih rekor MURI melalui donasi buku terbanyak untuk daerah konservasi. Hingga kemarin, jumlah buku yang terkumpul mencapi 3646 buku. Donasi buku yang terkumpul akan disumbangkan kepada 26 sekolah di Palangkaraya, Pontianak, dan Samarinda, khususnya sekolah yang berada di sekitar kawasan konservasi.
Direktur Marketing WWF-Indonesia, Devy Suradji, mengatakan bahwa selain menggiatkan upaya konservasi, pendidikan lingkungan juga menjadi salah satu fokus dalam program kerja WWF.
“Terima kasih atas kepedulian Anda untuk mendonasikan buku bagi generasi muda di sekitar wilayah konservasi. Pemberdayaan masyarakat khususnya generasi penerus bangsa di sekitar wilayah konservasi menjadi penting. Merekalah para penjaga alam yang sesungguhnya. Kepedulian kita akan kayanya pengetahuan mereka untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan adalah bagian dari upaya konservasi itu sendiri,” imbuh Devy.