ARI WIJANARKO, SOSOK PRAMUKA DALAM KERJA KONSERVASI
Oleh: Galih Aji Prasongko
Setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka. Sejak diperkenalkan secara resmi pada 1961 di Nusantara. Gerakan Pramuka memiliki sejarah panjang untuk turut berkontribusi dalam menjaga alam dan lingkungan Indonesia. Jika bisa dibaratkan sebagai hubungan antara manusia dan alam, maka seperti itulah keterkaitan antara kegiatan pramuka dan kerja konservasi. Hal tersebut tertanam jelas dalam dasa dharma Pramuka, “mencintai alam dan kasih sayang sesama manusia”.
Awalnya hanya dari sebuah ketaatan dibangku sekolah dasar, ternyata Pramuka telah membawa Ari Wijanarko atau biasa disapa Kak Ari, menemukan fakta bahwa alam tidak pernah lepas dari prinsip pendirian kepramukaan itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Kepanduan Dunia, Lord Robert Baden Powell bahwa sehari belajar di alam sama dengan 6 bulan lamanya belajar di kelas. Prinsip ini yang pada akhirnya memunculkan sebuah komitmen di diri Kak Ari. Dan membawanya terus aktif bersama Pramuka, dalam upaya menjaga alam dan masa depan bumi yang berkelanjutan.
Selama 15 tahun berkiprah di Pramuka, Kak Ari selalu mengaitkan kerja konservasi dalam seluruh kegiatan Pramuka yang diikutinya. Setelah melewati masa –masa sebagai Pramuka Garuda ditingkat Sekolah Menengah. Pada tahun 2009, Kak Ari terpilih menjadi Anggota Dewan Kerja Nasional Pramuka dibidang pengabdian masyarakat. Bersama 11 orang yang terpilih untuk mewakili 30 Provinsi. Selama mengabdi bersama Dewan Kerja Nasional, Kak Ari turut menginisiasi program-program pelestarian alam, melalui peran aktif Pramuka diseluruh kegiatannya di Indonesia.
[Baca juga: Kerjasama WWF dan Pramuka kembali hidupkan “Panda Badge"]
Pada tahun 2010 sampai dengan 2012, Kak Ari didaulat sebagai penasehat muda untuk regional Asia Pasifik yang membawahi unit kerja di 27 negara se-Asia Pasifik. Kiprahnya sebagai tokoh Pramuka muda di asia pasifik, telah melibatkan dirinya dalam beberapa inisiatif yang dibangun secara global. Terutama dalam merespon beberapa issu utama internasional. Salah satunya terkait issu lingkungan di dunia, sekaligus mewakili partisipasi gerakan pramuka secara global.
Kecintaannya terhadap upaya dan kerja terkait konservasi alam, kemudian membawanya bergabung di WWF Indonesia pada Maret 2015. Sejak bergabung dengan WWF-Indonesia, Kak Ari banyak terlibat dalam proses kerja konservasi yang dilakukan oleh WWF di seluruh Indonesia. Setelah bergabung di WWF, Kak Ari secara aktif tetap terlibat dalam kegiatan Pramuka. Pada tahun 2016, tepat diusia 30 tahun Kak Ari bergabung dalam Andalan Nasional (KWARNAS) Pramuka, untuk urusan luar negeri.
Menjadi pekerja konservasi sekaligus pengurus Pramuka, mendorongnya untuk menyatukan dua identitas dalam satu gerakan bersama. Maka terhitung sejak tanggal 17 Mei 2018, berdasarkan surat keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka N0. 66 Tahun 2018. Kak Ari Wijanarko ditunjuk untuk mempimpin Kelompok Kerja (POKJA) Penyusunan Program Pendidikan Dan Kegiatan Konservasi. Sampai dengan 17 November 2018, Kak Ari bersama tim kerja akan bertugas melakukan koordinasi dengan WWF Indonesia hingga terwujudnya Program Pendidikan dan Kegiatan Konservasi serta MoU antara Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan WWF Indonesia.