23 KOTA BERKOLABORAKSI #PLASTIKTAKASIK
Oleh: Nefa D. Firman
Meskipun sehari sebelumnya diguyur hujan, suasana mendung nan sejuk pagi itu tidak memupuskan semangat para supporter WWF-Indonesia dan penggiat Komunitas Earth Hour Indonesia untuk beraktivitas di kawasan Car Free Day (CFD) ruas Sudirman-Thamrin, Jakarta, Minggu (23/02) lalu. Sambil memegang karung-karung goni yang diberi tanda merah, kuning, dan hijau, para relawan dari sejumlah komunitas pendukung Kampanye Earth Hour Indonesia mulai bergerak dalam beberapa kelompok, menyusuri area bebas kendaraan bermotor tersebut.
Sepanjang kurang lebih 5 km, 60 orang pendukung berhasil mengumpulkan sampah yang dihasilkan warga Jakarta selama CFD berlangsung. Sampah itu lalu dimasukkan ke dalam karung-karung goni sesuai kategorinya; label hijau untuk sampah daur ulang, kuning untuk sampah kertas kering, serta label merah untuk sampah yang tidak dapat didaur ulang. Sementara itu, sekitar 30 orang lainnya melakukan aksi upcycle dengan mengubah kaos oblong yang tak terpakai menjadi tas belanja di area trotoar depan Menara BCA. Di area tersebut juga tersedia dropbox untuk mengumpulkan tas belanja non plastik yang dapat dipakai ulang oleh para pedagang di area CFD.
Kegiatan di CFD Jakarta pagi itu merupakan aksi bertema #PlastikTakAsik dan dilakukan serentak pada 23 Februari 2014 di 23 kota pendukung Earth Hour Indonesia. Tercatat 22 kota pendukung Earth Hour Indonesia lainnya yang melakukan aksi serupa selain Jakarta, yakni Banda Aceh, Padang, Palembang, Pekanbaru, Tangerang, Bandung, Bekasi, Bogor, Solo, Semarang, Yogyakarta, Kota Batu, Malang, Sidoarjo, Kediri, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, dan Makassar.
Kegiatan tersebut juga diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah yang jatuh pada 21 Februari lalu. Sedikit banyak, pengelolaan sampah yang belum baik berdampak pada tragedi tanah longsor di Leuwigajah, Jawa Barat, 22 Februari 2005 silam, dan bencana banjir yang belum lama ini melanda beberapa kota di tanah air. Aksi ini mengajak masyarakat ikut melakukan perubahan lewat cara sederhana, mudah, dan murah, yaitu dengan mengurangi konsumsi plastik yang notabene menghasilkan sampah setiap hari.
""Sampah plastik baru bisa terurai selama 1.000 tahun. Melalui aksi ini kami mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan produk-produk dengan kemasan plastik, atau memilah sampah-sampah plastik mulai dari rumah,"" ujar Devy Suradji, Direktur Marketing WWF-Indonesia menjelaskan tujuan aksi hari itu. “Tidak sulit kok, kalau kita mulai dari diri sendiri.” Ia juga menyatakan bahwa sampah yang dikumpulkan di sepanjang kawasan CFD Sudirman-Thamrin hari itu akan ditimbang sebagai bagian dari data riset WWF-Indonesia. Sementara sampah yang dapat didaur ulang akan dikirim ke bank sampah.
Aksi upcycle menarik atensi warga Jakarta yang melintas di kawasan CFD. Dengan tekun dan terampil, relawan dari gerakan Diet Kantong Plastik memulai workshop dengan menjelaskan teknik pengguntingan. Kaos-kaos oblong yang sudah digunting rapi kemudian dijalin menjadi tas belanja unik. Sambil duduk santai di atas terpal biru, para peserta workshop mempraktikkan teknik yang baru diajarkan dan saling membantu. Tidak hanya itu, mereka juga mengajak warga Jakarta yang saat itu melintas untuk bergabung.
“Ini hasil tas dari kaos yang saya kreasikan bersama teman-teman di CFD. Pulang bawa tas baru, deh!” celoteh Annisa Maulida sambil menunjukkan tas buatannya. Annisa tergabung dalam sebuah kelompok kecil bersama empat anggota Pramuka Gugus SMP 134 Jakarta Barat. Mereka tampak antusias membuat kantong belanja kreasinya masing-masing.
Di antara para pengumpul sampah tampak Nita Sofiani, Miss Earth Indonesia 2013, dan Yossico Stephanie, Miss Earth Indonesia Eco Tourism 2013. Partisipasi kedua putri ini merupakan inisiatif pribadi keduanya. Setelah kebagian tugas menyusuri ruas Ratu Plaza – Semanggi, Yossico merasa kegiatan Car Free Day belum ramah lingkungan. “Ternyata banyak yang buang sampah sembarangan. Banyak hasil bagi-bagi produk yang habis dimakan atau diminun, dibuang begitu saja,” ujar Yossico saat berbagi informasi dengan para relawan lain usai mengumpulkan sampah.
Pada pukul 09.30 WIB tim pengumpul sampah bergabung dan menimbang hasil. Sebanyak 52,35 kg sampah berhasil dikumpulkan di sepanjang ruas Sudirman-Thamrin. Sampah yang terkumpul tidak termasuk sampah yang sudah berada di tempat sampah.
Aksi #PlastikTakAsik merupakan aksi kedua dari empat rangkaian kegiatan menjelang Earth Hour 2014. Aksi di Jakarta didukung oleh lebih dari 100 relawan dari berbagai komunitas, seperti Himpunan Astronomi Amatir Jakarta, Line Magic, SiDalang, Jumper Parkour Freerun, Couch Surfing, Bike to Work, 1001 buku, kampus London School of Public Relations, kampus Universitas Bakrie, dan Pramuka. Sebelumnya, pada 16 Februari 2014, aksi mengangkat tema transportasi publik. Dua aksi selanjutnya bertema Hemat Kertas dan Tisu, akan diselenggarakan pada 9 Maret 2014, serta Kampanye Hemat Air dan Energi pada 23 Maret 2014. Puncak Kampanye Earth Hour akan dilakukan melalui aksi global pada Sabtu 29 Maret mendatang, mulai pukul 20.30 – 21.30 waktu setempat.