HUJAN TAK SURUTKAN PERINGATAN “EARTH HOUR” DI MONAS
Oleh: Masayu Yulien Vinanda
Jakarta (27/03)-Meskipun Jakarta diguyur hujan , ratusan orang yang terdiri dari aktivis lingkungan, komunitas masyarakat dan warga ibukota tetap antusias mengikuti puncak kampanye global perubahan iklim Earth Hour yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu malam.
Acara simbolis pemadaman lampu di wilayah DKI Jakarta tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto. Duta Besar Australia, Bill Farmer, sejumlah perwakilan negara tetangga, jajaran Dewan Pengurus dan Dewan Penyantun WWF-Indonesia, serta mitra korporasi Earth Hour 2010 berkumpul di atas panggung untuk menyaksikan prosesi pemadaman listrik yang berlangsung tepat pukul 20.30.
Menjelang detik-detik pemadaman lampu, para aktivis berbaur di depan Taman Air Mancur Pesona Monas, beberapa di antaranya menari diiringi oleh permainan perkusi kelompok “Tetabuhan Lorong” sambil terus meneriakkan seruan hemat energi.
Di sekitar panggung, terlihat 60 buah lilin membentuk angka 60 yang merepresentasikan gerakan mematikan lampu selama 60 menit dan lampion berwarna-warni yang membentuk tulisan “Jakarta.”
“Saya berharap partisipasi Jakarta pada Earth Hour 2010 ini dapat menjadikan Jakarta lebih baik dari sisi efisiensi dan penghematan energi sekaligus dalam upaya penanggulangan perubahan iklim,” ungkap Prijanto sesaat sebelum count down Earth Hour dimulai.
Lebih jauh lagi, Prijanto mengharapkan kegiatan penghematan energi tidak hanya dilakukan setahun sekali pada Earth Hour saja, tetapi juga dapat diterapkan dalam pola hidup warga Jakarta.
Sementara, Ketua Badan Pengurus WWF Indonesia Kemal Stamboel mengatakan kampanye Earth Hour pada dasarnya berusaha untuk menunjukkan bahwa perilaku sederhana dan murah, bila dilakukan dengan kesadaran dan secara kolektif, baik oleh warga masyarakat, pelaku bisnis, dan pemerintah, dapat mengubah bumi menjadi lebih baik.
Selama satu jam, para partisipan Earth Hour di Monas dihibur oleh pertunjukan musik ramah lingkungan. Diantaranya adalah paduan suara dari SD Negeri Percontohan 12, Benhil , penampilan akustik Katon-Nugie, serta a cappella oleh kelompok Jamaica Cafe.
Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta menunjukkan komitmennya lagi dalam Earth Hour setelah partisipasinya pada 2009 lalu dengan melakukan pemadaman serentak di lima bangunan khas Jakarta yaitu Bundaran Hotel Indonesia, Monas dan air mancur pesona Monas, Gedung Balai Kota Patung Pemuda, dan Air Mancur Arjuna Wiwaha. Sejumlah gedung pemerintahan juga dipadamkan selama acara berlangsung.
Tidak hanya itu, pemadaman juga dilakukan oleh sejumlah gedung-gedung pencakar langit di Jakarta. Hingga pukul 20.00 WIB semalam, sebanyak sekitar 170 pengelola gedung kawasan Sudirman, Thamrin, Kuningan, dan Gatot Subroto telah menyatakan komitmennya untuk berpartisipasi dalam Earth Hour.
Seusai lampu kembali dinyalakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto menyatakan bahwa aksi mematikan lampu secara sukarela yang hanya berlangsung satu jam tersebut berhasil menghemat penggunaan listrik hingga 80 Megawatt se-Jawa Bali. Ini menunjukkan bahwa Earth Hour 2010 mencatat peningkatan partisipasi publik dibandingkan Earth Hour 2009 yang saat itu berhasil menurunkan beban listrik 50 Megawatt.