WWF SAMBUT BAIK INISIATIF “RUN FOR RHINOS”
Rangkaian kegiatan dalam payung inisiatif “Run for Rhino” digelar pada hari Sabtu (14/04) di Raffles International Christian School (RICS). Run for Rhino diinisiasi oleh RICS bekerjasama dengan WWF-Indonesia. Kegiatan ini berupaya mengintegrasikan penggalangan dana dan kampanye penyadartahuan publik guna mendukung upaya konservasi badak Jawa, mamalia terbesar yang kini hanya tinggal 35 individu di Taman Nasional Ujung Kulon.
Salah satu kegiatan yang diselenggarakan Sabtu pagi itu adalah “Walkathon” dimana para siswa RICS dapat mengajak keluarga, teman, bahkan guru mereka untuk berjalan atau berlari mengelilingi lap sejauh 500 meter di area sekolah tersebut. Bukan kompetisi adu cepat, tetapi di acara itu peserta akan menggalang dana dari setiap lap yang mereka tempuh. Tampak beberapa peserta berjalan santai sambil membawa serta anjing–anjing peliharaan mereka.
Kordinator Program Konservasi Badak WWF Indonesia, Adhi Rachmat S. Hariyadi menyambut baik Run for Rhino. “WWF Indonesia berharap inisiatif yang baik ini dapat menginspirasi publik yang lebih luas, khususnya generasi muda untuk menggiatkan upaya serupa. Upaya konservasi Badak Jawa bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan upaya kolaboratif. WWF, pemerintah, sektor swasta, dah seluruh lapisan masyarakat perlu perlu berkontribusi dalam upaya penyelamatan badak Jawa, “ tegasnya.
Upaya konservasi badak Jawa WWF mencakup beragam kegiatan penelitian misalnya pengamatan perilaku badak, pola makan, serta penelitian mengenai resiko dan ancaman wabah penyakit.
Observasi terhadap pola prilaku badak dapat memberikan informasi mengenai interaksi badak dengan lingkungan sekitarnya, data-data fisiologis misalnya tingkat respirasi yang mengindikasikan tingkat stres dan kondisi tiap individu badak.
“Saat ini WWF bekerja dengan Departemen Kehutanan, Balai Taman Nasional dan masyarakat lokal untuk mengkaji kemungkinan pembuatan habitat kedua dan translokasi badak –yang telah diseleksi terlebih dahulu berdasarkan kondisi kesehatan dan fertilitas-nya, untuk menginisiasi populasi baru sambil tetap melindungi populasi aslinya di Taman Nasional Ujung Kulon,” imbuh Adhi.
Sementara Kepala Sekolah Raffles International Group of Schools, Gary Tan mengungkapkan, “Dana yang terkumpul akan didonasikan kepada WWF yang nantinya akan dipergunakan untuk membantu upaya konservasi badak Jawa yang dilakukan WWF misalnya menyiapkan habitat kedua untuk badak serta menanggulangi beragam isu yang mengancam eksistensi Badak yakni pemanasan global maupun ancaman wabah penyakit. Badak Jawa ini adalah warisan tanah air yang wajib kita lestarikan bersama. Mari kita saling bergandengan tangan, bersinergi untuk kelestarian spesies langka ini.”
Pada kesempatan yang sama Ketua Dewan Kesiswaan RICS Assila Amelia dan Ketua Panitia Hans Julian, serta dua pengajar senior Shervon Yak dan Pria Saptono mengumumkan bahwa siswa yang mampu mengumpulkan donasi hingga 3 juta rupiah akan berkesempatan mengunjungi Taman Nasional Ujung Kulon. Sementara untuk kelompok masyarakat luas, minimal harus mengumpulkan dana 5 juta rupiah.
Beragam workshop juga digelar untuk menyemarakkan acara tersebut. Pengrajin dari Ujung Kulon mengajarkan para peserta mengukir patung badak dan melukis di media ukir tersebut. Membuat tas bergambar badak hingga berkreasi membuat topeng badak adalah aktivitas menarik lainnya yang ada dalam daftar workshop hari itu. Sementara acara hiburan menampillkan suguhan music oleh Joe Matindas, guru musik sekolah tersebut dan para siswa RICS.
Sebelumnya pada saat persiapan kegiatan “Run for Rhino,” siswa RICS diberi tantangan untuk menciptakan sebuah lagu yang bercerita tentang Badak Jawa. Yun Na dan Jessica, siswa SD kelas 6, menciptakan dan mengaransemen lagu berjudul “Rhino in Danger.” Lagu ini juga kerap kali digunakan sebagai media kampanye kreatif di berbagai kegiatan dan kampanye WWF ke sekolah-sekolah.
Tidak ketinggalan, komunitas Indo Runners pun ikut mendukung kegiatan “Run for Rhino.” Komunitas olahraga lari yang berdiri sejak 2010 lalu ini juga turut mensosialisasikan inisiatif tersebut untuk meningkatkan kepedulian terhadap badak Jawa, tidak hanya di kalangan anggotanya, tetapi juga publik secara luas.
Melalui inisiatif tersebut, RICS menyatatakan komitmennya untuk menyerahkan donasi sejumlah 15 juta rupiah, yang akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk mendukung upaya konservasi Badak Jawa yang digiatkan WWF-Indonesia. Laporan yang dirilis WWF-Indonesia mengindikasikan urgensi perlunya upaya serius untuk melindungi spesies ini dari kepunahan, mengingat spesies lainnya yakni badak Vietnam telah dinyatakan punah tahun lalu. Mari, kita bersama, ikut ambil bagian dalam upaya penyelamatan Badak Jawa. Jangan biarkan ia menjadi sejarah yang hanya ada dalam buku dongeng anak cucu kita kelak.