WWF MASYARAKATKAN “SUSTAINABLE SEAFOOD” DI @AMERICA
Oleh: Masayu Yulien Vinanda
Jakarta (13/01)- Semester ini WWF-Indonesia menggelar kampanye Sustainable Seafood. Untuk mengawalinya,  WWF-Indonesia dan majalah Divemag menggelar pemutaran film dan diskusi  “Choose Your Seafood Right,”  pada 11 Januari-12 Januari 2011 di @ America, Pacific Place, Jakarta Pusat. 
Ratusan warga se-Jabodetabek yang terdiri dari komunitas penyelam, anggota forum Marine Buddies, suporter WWF-Indonesia, pelajar SMU, kelompok mahasiswa, volunteer , serta masyarakat umum berbagi pengetahuan dan pemikiran tentang hidangan laut berkelanjutan dalam acara tersebut.
“Bila Anda memilih dengan hati-hati hidangan laut yang anda nikmati,  dengan cara memahami lebih jauh bagaimana pengelolaan perikanan  dilakukan, Anda telah berkontribusi dalam melestarikan laut untuk masa  depan,” jelas Corporate Campaigner Program Kelautan WWF-Indonesia, Margareth Meutia, yang biasa dipanggil Maggie.
Dikatakannya, tanpa banyak yang menyadari, sejumlah hidangan laut yang disajikan di berbagai restoran sering berasal dari proses penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Contoh sejumlah hidangan laut itu adalah hiu, kerapu, dan lobster.
""Lobster, ikan hiu dan kerapu membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk tumbuh dan menjadi dewasa. Bahkan lobster dan kerapu kerap kali ditangkap dengan cara menyemprotkan racun. Tidak hanya itu, terumbu karang dan satwa laut lainnya pun ikut menjadi korban akibat racun tersebut,"" tambah Maggie.
“Saya rasa perlu ada edukasi yang lebih efektif lagi kepada masyarakat luas dan kelompok nelayan. Pernah suatu hari saya mengikuti kegiatan susur pantai, dan ketika itu ada seorang nelayan yang menawarkan sirip hiu. Karena saya belum mengetahui kalau hiu termasuk spesies laut yang terancam punah, saya akhirnya mengkonsumsinya,” jelas Glen, salah satu peserta dari London School for Public Relation (LSPR).
 Pada kesempatan ini, WWF-Indonesia juga membagikan dan memperkenalkan seafood guide yang menjelaskan tentang berbagai pilihan ikan yang ditangkap atau dipanen secara bertanggung jawab. Panduan tersebut menerangkan jenis ikan seperti tanda hijau untuk seafood yang direkomendasikan untuk dimakan, kuning untuk seafood yang sesekali bisa dimakan dan merah untuk seafood yang harus dihindari.
 
 
       
 
 
 
