WWF-INDONESIA KAMPANYEKAN KONSERVASI GAJAH KALIMANTAN
Salah satu penyebab terjadinya masalah lingkungan adalah faktor ketidaktahuan masyarakat mengenai kekayaan alam yang dimiliki sehingga kesadaran mereka untuk menjaga, melestarikan, dan mendayagunakan lingkungan secara tepat menjadi sangat rendah. Padahal masalah lingkungan ini dapat berdampak cepat namun berproses dalam jangka waktu cukup lama.
Untuk itulah WWF-Indonesia Program Kayan Landscape yang bekerja di Kalimantan Utara dengan dukungan Toyota Motor Corporation terus berperan aktif dalam melakukan penyadartahuan kepada masyarakat, khususnya para pelajar, dalam berbagai upaya pelestarian lingkungan dan aset alam yang ada di Kalimantan.
Pada 26-29 Maret 2019 lalu WWF-Indonesia menginisiasi kampanye pelestarian Gajah Kalimantan di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Sebanyak 5 sekolah dilibatkan dalam kegiatan ini, yaitu SMA Negeri 1, SMA Negeri 3, SMA Negeri 4, SMA Negeri 8, dan SMK Negeri 1, dengan total peserta tidak kurang dari 250 pelajar. Kegiatan kampanye konservasi Gajah Kalimantan ini diisi beragam materi tentang keberadaan populasi dan habitat Gajah Kalimantan serta upaya pelestariannya, dan pencegahan perburuan satwa liar ilegal. Seluruh materi disampaikan secara menarik dalam kemasan presentasi, pemutaran film, kegiatan diskusi, dan pembagian doorprize. Para peserta tampak antusias menyimak penjelasan tentang Gajah Kalimantan dan banyak memberikan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul berkisar tentang kekaguman peserta mengenai profil Gajah Kalimantan yang sangat unik dan berbeda dengan gajah pada umumnya, dan cara serta upaya yang dapat mereka lakukan untuk dapat ikut aktif melestarikan Gajah Kalimantan.
Gajah Kalimantan memang unik. Satwa yang dijuluki Gajah Kerdil Kalimantan (Borneo Pygmy Elephant) ini memiliki ukuran paling kecil di dunia; tinggi badannya 2,5 meter saja. Gajah di Kalimantan hanya ditemukan di wilayah Nunukan, Kalimantan Utara, dengan populasi 30-80 individu.
Hal-hal sederhana yang dapat dilakukan dalam upaya pelestarian Gajah Kalimantan di antaranya dengan mempelajari dan memahami kehidupan satwa ini, kemudian tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang merusak lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan, boros dalam konsumsi kertas, air bersih, dan listrik, serta membalak hutan. Hal lain yang tak kalah penting adalah tidak terlibat dalam kegiatan perburuan dan perdagangan satwa liar, khususnya Gajah Kalimantan.
Dengan jumlah populasi yang kian menyusut maka diperlukan kepedulian dan tindakan nyata semua pihak untuk menjaga dan melestarikan Gajah Kalimantan. Kampanye yang dilakukan WWF-Indonesia ke sekolah-sekolah di Kalimantan Utara diharapkan melahirkan kesadaran dan kepedulian untuk melestarikan satwa payung milik Kalimantan ini.