WWF-INDONESIA DAN GERAKAN PRAMUKA KWARTIR CABANG KUTAI BARAT LANJUTKAN KERJASAMA PENDIDIKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Sendawar, 9 Februari 2018. WWF-Indonesia Upper Mahakam Landscape Project bersama Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Kutai Barat melakukan penandatanganan naskah kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) lanjutan dalam hal kerjasama pendidikan pembangunan berkelanjutan. Penandatanganan dokumen penting ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 9 Februari 2018 di Gedung Tulur Aji Jejangkat, kompleks perkantoran kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat kabupaten Kutai Barat, dan sekitar 118 orang dari 11 Kwartir Ranting.
Kerjasama ini dihelat dalam rangka meningkatkan partisipasi aktif generasi muda sebagai agen perubahan dalam menyukseskan pembangunan berkelanjutan. WWF-Indonesia bersama Gerakan Pramuka Kwarcab Kutai Barat bekerjasama dalam hal pengembangan program Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan di Kutai Barat. Melalui kerjasama ini, generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peran serta kesadartahuan, sehingga mereka dapat bersatu melakukan gerakan peduli lingkungan di sekitarnya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Kerjasama bisa dilakukan dalam beberapa kegiatan seperti pelatihan, lokakarya, seminar, survey, studi lapangan, kemah lingkungan, pengelolaan sampah dan kegiatan umum yang disepakati kedua belah pihak.
Pramuka merupakan gerakan kepemudaan terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. Di Indonesia, Pramuka juga telah masuk ke dalam sistem pendidikan formal yang menjadi wadah belajar generasi bangsa akan nilai-nilai kepemimpinan, kekeluargaan, dan cinta tanah air. Tidak hanya itu, muatan nilai mencintai lingkungan hidup juga ada dalam kepramukaan yang tergambar dalam salah satu butir Dasa Dharma Pramuka, yang mana merupakan pedoman bagi Pramuka dalam kehidupan sehari-hari, yang berbunyi “cinta alam dan kasih sayang sesama manusia”. Ini menunjukan adanya keselarasan antara nilai-nilai yang ada dalam Pramuka itu sendiri dengan pendidikan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, kolaborasi antara WWF-Indonesia dengan Gerakan Pramuka menjadi suatu peluang positif dalam upaya penyelesaian permasalahan lingkungan melalui bidang edukasi.
WWF-Indonesia telah berkecimpung dalam bidang pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan di Kutai Barat sejak 2009 lalu. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam proses penyelesaian masalah lingkungan yang terjadi. Adanya pendidikan lingkungan, dapat membawa perhatian publik, terutama generasi muda menjadi peduli terhadap kerusakan lingkungan yang menjadi akibat dari tidak seimbangnya proses pembangunan dan pemanfaatan lingkungan yang terjadi. Proses edukasi dan sosialisasi mengenai pemahaman akan nilai-nilai pembangunan berkelanjutan ini, seperti hubungan antara manusia, alam, dan ekonomi sosial yang seimbang, diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk mengambil tindakan yang dapat menjawab permasalahan lingkungan sekarang dan yang akan terjadi di masa depan.
Banyak kegiatan pendidikan lingkungan berbasis nilai pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh WWF-Indonesia di kawasan timur tanah Borneo ini. Salah satu yang dilakukan adalah membekali para generasi muda di Kutai Barat dengan pengetahuan terkait pembangunan berkelanjutan, yang mana mengedepankan keseimbangan tiga aspek yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan dilakukannya pembekalan pengetahuan tentang pembangunan berkelanjutan, diharapkan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan, nantinya mereka akan menggunakan nilai-nilai tersebut sebagai bahan pertimbangan utama agar keseimbangan tiga aspek pembangunan ini tetap terjaga.
Pembangunan berkelanjutan sendiri memiliki beberapa tujuan yang berfokus pada kelestarian lingkungan. Tujuan-tujuan tersebut di antaranya adalah memastikan kelestarian lingkungan hidup, mengurangi setengah proporsi penduduk dunia yang tidak memiliki akses air minum yang bersih dan kesehatan yang baik, serta mengurangi dampak kepunahan keanekaragaman hayati. Jika kelesatarian hidup dapat terjaga dengan baik, maka sumber daya alam yang melimpah dapat diakses dengan baik, sehingga terjaganya alam dapat berdampak positif terhadap kesejahteraan manusia. Penggunaan sumber daya yang ada pun perlu diperhatikan secara bijak agar ke depannya tidak menimbulkan krisis atau bahkan kepunahan spesies. Karena kepunahan spesies akan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem dan berdampak pada ketahanan ekosistem itu sendiri.
Pendidikan adalah kunci dalam upaya penyelesaian permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini. Masih minimnya kesadartahuan masyarakat sebagai instrumen penting dalam kehidupan, dapat dikatakan sebagai salah satu penyebab utama kerusakan yang terjadi. Oleh karena itu, pendidikan dengan muatan nilai-nilai lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan adalah ujung tombak untuk menyelesaikan tantangan lingkungan yang kini terjadi dan di kemudian hari. Ini membuat kerjasama dalam pendidikan lingkungan merupakan aksi lokal yang akan berdampak global.